*** Zefairys***
Titik kesadaran mulai terasa,
Saat dibukanya kelopak mata,
Hati langsung terasa sakit, lalu batin mengucapkan "Hari kemarin akan terulang."Bersikap seperti biasa, namun seolah-olah tidak pernah dianggap ada.
Hati yang sakit,
Batin menangis,
Jiwa terkubur,
Lisan membungkam,
Pikiran melayang,
Itulah yang selalu terulang.Namun percayalah satu hal, bahwa takdir tidak selamanya seperti yang kita bayangkan.
"Karena DIA sudah mengaturnya."
******
Langit senja dengan warna setianya yang kemerah-merahan, menghasilkan bayang yang sebentar lagi akan sirna.Dedaunan yang berjatuhan di jalanan diikuti langkah kaki malas seorang gadis yang tengah meratapi ujung Boats dengan pikiran melayang-layang.
Musim gugur yang indah, banyak sekali orang yang memanfaatkan keindahannya, kecuali gadis itu.
Sherys. Gadis itu terus merapalkan banyak pertanyaan. Meskipun intonasi suaranya begitu rendah, tetapi akan terdengar jelas begitu memasuki keheningan musim gugur. Tak lepas dari lamunannya, kakinya terus saja melangkah.
"Mengapa Aku merasa ada sesuatu yang spesial dengan mataku ini, apa ini hanya perasaanku atau,-" batin Sherys.
DUAKH.
"Awh," erang kecil Sherys saat seorang anak kecil menabrak kakinya. Lantas titik kesadarannya kembali dan langsung menoleh ke arah anak kecil itu.
"Hai, siapa namamu adik kecil?" tanya Sherys sambil mengembangkan sebuah senyum tipis di bibirnya.
Dengan respon yang aneh, anak kecil tadi menatap manik mata Sherys dan langsung pergi ketakutan. Entah apa yang membuat anak itu pergi ketakutan.
"Apa Aku seseram itu?" Sherys mengangkat bahunya acuh tak acuh. Ia hanya bisa membuat sebuah senyum bodoh untuk menghibur dirinya sendiri.
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki kecil Sherys pun akhirnya sampai di depan sebuah gerbang. Ia membuka pintu gerbang dan segera masuk ke dalam sebuah rumah besar bertingkat, tidak terlalu mewah, namun interiornya sangat menawan.
Sesampainya di ruang utama, terdengar suara langkah kaki lembut mendekat disusul dengan sebuah suara.
"Kamu sudah kembali, Sherys? Ibu sudah menyiapkan makan malam, bersihkan dirimu dan bersiap untuk makan malam," ucap wanita itu yang mengetahui kalau putrinya masih mengenakan seragam sekolah.
Anggukan kecil Sherys, membalas pertanyaan wanita itu. Sherys segera menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.
Selesai membersihkan diri dan kini Sherys mengenakan gaun tidur berwarna peach dengan sedikit renda. Ia segera melangkahkan kaki keluar kamar, menuruni tangga, dan menuju ruang makan.
"Therena, apa makan malam sudah siap?"
Terdengar suara langkah kaki, lalu detik berikutnya muncul seorang pria terlihat tengah melemparkan senyumannya.
"Ya, Alyson. Kami sudah menunggumu," jawab ringan wanita yang dipanggil Therena itu.
Sebuah keluarga yang hangat sedang asik menyantap makan malam di ruang makan dengan suasana malam yang tenang. Perbincangan normal yang terdengar sangat menyenangkan, mengapa tidak? perbincangan hangat selalu diidamkan keluarga manapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zefairys
Fantasy[Ada apa dengan batasan umur. Mau ditulis 17+ atau 60+ juga, gk bakal ada yg peduli. Sya yakin klo para readers kebanyakan nganggep peringatan itu seperti peringatan yang ada di kertas rokok. Klo story saya nggk tau to readers umur brp, cba dibaca a...