***Zefairys***
"Selamat pagi dunia, biar kutebak bahwa hari ini akan membosankan seperti hari-hari biasanya," sapa Sherys dengan ceria.
"Hari ini akan menjadi hari yang sedikit spesial bagimu, karena Sang Penulis sedang menuliskan naskah yang baru," suara wanita yang terdengar tidak asing lagi. Seperti biasa, suara itu adalah suara seorang wanita misterius yang selalu mengganggu Sherys dan tak menampakkan diri.
Percayalah bahwa hari ini tidak akan seperti hari biasa.
******
Suara langkah kaki kecil seorang gadis yang mengenakan T-Shirt garis-garis yang hampir tertutup semua oleh mantel yang ia kenakan. Sambil sesekali ia melihat ujung sepatunya dan kembali melihat jalanan.
Setibanya di tempat tujuan, gadis itu langsung melemparkan sebuah tatapan yang aneh sambil memikirkan sesuatu.
"Aku harus mengingat apa yang spesial dari taman ini," batin Sherys bersih keras memaksakan memory otaknya untuk mengingat sesuatu yang spesial itu.
Sambil mencoba mengingat-ingat sesuatu, Sherys mencari beberapa camilan di dekat taman mengingat sebelum ke taman ia belum sarapan.
Setelah berkeliling dan akhirnya Sherys pun mendapatkan camilan pengganjal lapar, lalu Ia celingak-celinguk mencari tempat untuk menyantap makanannya. Sungguh perasaan yang tidak enak menurutnya, karena setiap orang di taman itu semuanya berpasangan entah itu sahabat, teman, saudara, atau bahkan pacar.
Setelah selesai mengisi perutnya yang kosong, Sherys kembali memikirkan hal yang perlu ia ingat sampai-sampai Lay memberinya tatapan dingin saat itu. Apakah hal itu sangatlah penting hingga Sherys harus memaksakan otaknya bekerja lebih untuk mengingat hal yang sama sekali tidak diingatnya.
Sambil memegang sebuah minuman di tangan dan menyeruputnya, tiba-tiba Sherys tersedak karena melihat sesosok wanita yang tengah berlari kencang ke arah hutan di dekat taman. Karena merasa sangat penasaran dengan apa yang terjadi, Sherys pun segera berlari mengikuti sosok wanita itu. Entah mengapa itu terlihat cukup aneh karena semua orang selain dirinya tidak ada yang merasakan kehadiran sosok wanita itu, dan jika Sherys ingat-ingat sosok wanita yang berlari tegepoh-gepoh itu agak mirip dengannya.
Setelah sampai di dalam hutan, Sherys melihat secara detail setiap jengkal yang ada di hutan tersebut. Namun wanita misterius itu tidak terlihat lagi, tetapi Sherys melihat sebuah pintu tua di dekat pohon tua yang sangat besar. Entah mengapa feelingnya menyuruhnya untuk pergi dan masuk ke dalam sana, meskipun banyak rumor yang mengatakan bahwa pintu itu menghubungkan dunia manusia dan dunia makhluk ghaib. Yang mana mitos mengatakan bahwa di dalam pintu itu terdapat monster yang akan membuat bulu kuduk siapapun merinding. Tanpa berpikir panjang, Sherys pun segera memegang engsel pintu yang terlihat sudah termakan usia. Saat akan membuka pintu itu, tiba-tiba ponsel di dalam tas selempangnya berbunyi. Ia melihat batangan besi di genggamannya, telepon dari Ibunya dan segera ia angkat.
"Ya Ibu ada apa?" tanya Sherys dengan nada sedikit terburu-buru.
"Bukankah kamu akan menemani Ibu di butik pagi ini?" ibunya balik bertanya padanya.
"Oh iya, aku lupa Bu. Boleh tidak sedikit terlambat, karena ada urusan yang sangat penting," ucap Sherys.
"Memangnya ada urusan apa hingga kamu menolak untuk membantu bisnis Ibu ini. Cepat pulang, Ibu kewalahan mengurus banyak sekali pelanggan yang datang ke butik hari ini." Ibunya bertanya dengan nada seperti sedang mengintogerasi seorang pencuri.
"T-Tapi Bu," alasan Sherys dipotong mentah-mentah oleh Ibunya.
"Tidak ada tapi-tapian, cepat datang kemari, sekarang juga!" perintah Ibunya kepada Sherys yang mana perintah itu tidak bisa ditolak, karena Sherys tidak ingin mementingkan hal yang sepele.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zefairys
Fantasy[Ada apa dengan batasan umur. Mau ditulis 17+ atau 60+ juga, gk bakal ada yg peduli. Sya yakin klo para readers kebanyakan nganggep peringatan itu seperti peringatan yang ada di kertas rokok. Klo story saya nggk tau to readers umur brp, cba dibaca a...