Chapter 8: Secret

1.4K 96 3
                                    

***Zefairys***

"Mentari pagi menyinari rerumputan berwarna lavender. Entah mengapa warna lavender sangatlah spesial di dunia peri. Sedangkan di dunia manusia, seseorang yang melihat manik mata lavenderku pasti langsung mengira bahwa Aku adalah monster. Bukankah itu aneh?" fikir Sherys dalam mimpinya.

Sherys membuka matanya dengan malas, dan sebuah sinar langsung masuk ke dalam matanya. Karena hal itu, tangannya harus bergerak mengusap-usap mata yang coba ia buka.

Sherys melihat sesosok pria tengah membawa buah-buahan di genggaman tangannya. Setelah jarak si pria dengannya menipis, terdengar sebuah suara,

"Kau sudah bangun?" tanya pria itu.

"Hoam, i-iya. Kamu sendiri sudah terbangun sejak kapan?" balik tanya Sherys.

"Sejak aku tertidur, aku sudah bangun," jawab Calyx santai seperti tidak memiliki dosa untuk mengucapkan kata-kata yang menjengkelkan itu. Sherys yang belum sadar akan jawaban pria yang tengah mengejeknya itu pun hanya meng-iyakan perkataan Calyx. Hingga akhirnya Sherys tersadar.

"Apa maksudmu, sejak kamu tidur kamu sudah bangun!" tanya Sherys dengan ekspresi muka sedikit jengkel. Tetapi sesaat perkataan Calyx itu seperti Lay yang sering mengejeknya dengan berbagai kata-kata payah.

"Tidak aku hanya main-main. Sebenarnya aku sudah bangun belum lama sebelum kamu terbangun," jelas Calyx.

"Bukankah hari ini kita akan pergi ke kerajaan Sherlys?" tanya Sherys.

"Iya, kita pasti akan pergi ke sana. Namun sebelum pergi, sebaiknya isi dulu perut kosongmu dengan beberapa buah ini," ujar pria yang ada di depan Sherys itu sambil menyodorkan beberapa buah.

Buah yang Sherys ambil itu bentuk dan rasanya seperti buah persik atau biasa disebut buah peach.

"Ini buah apa?" tanya Sherys sambil menunjukkan buah yang ada di genggaman tangannya.

"Oh, itu adalah buah Zecrys. Apakah kamu baru pertama kali mencobanya?" ucap Calyx.

"Zecrys sungguh nama yang sangat aneh. Jelas sekali ini adalah persik, tetapi aku sudah tidak kaget lagi. Karena akupun berpikir sedang berada di dunia mana aku ini," batin Sherys berfikir.

"Owh, Zecrys. Yups, aku baru pertama kali mencobanya!" jawab Sherys berbohong agar tidak terjadi sesi tanya menanya yang panjang.

"Apa kau suka? Buah Zecrys itu lebih manis dari kata manis," ujar Calyx.

Sherys menjawab dengan sebuah anggukan kecil yang berarti "ya".

Tak lama setelah mereka menghabiskan beberapa buah, Sherys kembali bertanya kepada Calyx.

"Jadi, kita akan pergi ke Kerajaan Sherlys. Lalu bagaimana caranya kita pergi kesana?" tanya Sherys kepada Calyx.

"Kita akan pergi bersama dia," ucap pria itu sambil menunjuk makhluk berbulu putih yang tengah asik memakan buah.

Setelah memastikan perut mereka telah terisi, mereka pun mulai bergerak menuju Kerajaan Sherlys. Mereka naik ke punggung makhluk berbulu putih itu.

"Oh ya. Bagaimana jika kuberi kau nama. Emmm, Snowy. Ya, Snowy, nama itu sangat cocok dengat bulu putih salju mu," ucap Sherys, dan entah mengapa ia merasa kalau Snowy mengerti perkataannya.

Perjalan dimulai, Calyx mengatakan bahwa mereka akan melewati padang bunga lavender terlebih dahulu.

Perjalanan hari ini pun dimulai, entah mengapa Sherys memiliki perasaan yang campur aduk. Ada perasaan sedikit senang karena Calyx akan membantunya mencari jati dirinya, dan ada perasaan ragu karena ia masih belum percaya dunia yang sedang Ia pijak saat ini.

ZefairysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang