***Zefairys***
Sinar mentari pagi begitu hangat, tetapi cahayanya bisa menembus kelopak mata Sherys. Ketika kelopak mata itu diangkat, hal pertama yang dilihat manik lavender itu adalah jubah hitam yang menutupi tubuh Sherys. Dan ya, posisinya masih sama seperti semalam, masih berada di pangkuan Calyx. Terlihat wajah tampan Calyx yang masih terlelap. Sangat tampan. Sherys menelusuri paras yang menurutnya familiar, seperti ia sering melihatnya setiap saat.
"Tapi siapa?" batin Sherys terus menelusuri.
Melihat posisi Calyx tertidur sepertinya ia tidak tega membangunkan Sherys ketika Sherys tetidur dipangkuannya. Sehingga ia tertidur dengan posisi terduduk dan menengadahkan kepala Sherys di pahanya. Ketika Sherys tengah memperhatikan wajah Calyx, manik mata kuning keemasan pun nampak perlahan dan disusul dengan sebuah senyuman indah.
"Pagi, jadi bagaimana tidurmu?" sapa Calyx kepada Sherys. Sangat manis.
"Oh ya, pagi juga. Tidurku sangat nyenyak. Terima kasih!" ucapan terimakasih Sherys itu sangatlah kecil seperti suara bisikan dan mungkin saja Calyx tidak mendengarnya. Sherys segera membangunkan tubuhnya dan dibantu oleh genggaman tangan Calyx di punggung Sherys.
"Apa semalam aku menyusahkanmu. Maaf karena sudah sangat merepotkan," permintaan maaf Sherys itu tidak diterima oleh Calyx.
"Tidak ada kata maaf dan terima kasih lagi diantara kita, mengerti?" ujar Calyx. Matanya menyipit dengan ekspresi sempurna seperti ancaman candaan. Lengkap dengan seringai bocah di bibir Calyx.
"Baiklah, te- maksudku. Ya, tentu saja," ucapan Sherys membuat senyum kecil mengembang di bibir Calyx, senyum yang sangat menyentuh hati Sherys. Senyuman itu begitu ringan, tapi Sherys menganggapnya begitu hangat.
"Lebih baik kita mencari beberapa buah yang bisa kita makan!" saran Calyx pada Sherys. Matanya memunculkan isyarat untuk pergi bergegas.
Calyx segera pergi mencari buah-buahan di hutan, sementara Sherys disuruh menunggu di dekat gua bersama dengan Whiskle. Ia ingin sekali ikut pergi bersama Calyx mencari buah. Tapi yah, perintah Calyx terdengar seperti titah.
Sherys meregangkan otot lengannya. Tangannya direntangkan lebar, ia merasa semua beban sedang berlibur. Pikirannya terasa sangat fresh. Ia melirik ke arah kanan mulut gua, nampak sosok Whiskle disana. Makhluk indah itu masih meringkuk, tetapi kesadarannya jelas sudah pulih. Manik biru lautnya sedikit tampak. Segera Sherys menghampiri Whiskle.
"H-Hai Whiskle, apa tidurmu menyenangkan?" tanya Sherys. Dan sepertinya Whiskle mengerti dengan mengeluarkan suara ringkikannya. Kini kepala Whiskle terangkat, disusul dengan tubuhnya yang mulai bangkit.
"Hm," Sherys mendengar seperti ada suara gemercik air dari arah timur, dan sepertinya suaranya tidak jauh dari gua. Ia berfikir sejenak mengenai bunyi yang didengarnya.
"Whiskle, tunggu sebentar ya! Aku akan kembali!" ucap Sherys, yang tanpa berfikir lagi akan kata-kata Calyx yang menyuruhnya menunggu di dekat gua. Bahkan mungkin Sherys melupakan kalimat Calyx itu.
Sherys pergi mencari dimana asal suara gemercik air yang semakin ia dekati semakin terdengar sangat deras. Di ujung jalan terlihat banyak sekali tumbuhan rambat, dan entah mengapa Sherys penasaran sekali apa yang ada di baliknya. Sherys melihat sebuah air terjun yang sangat indah dan begitu sejuk udara di sekitarnya. Perpaduan kontras antara bunga-bunga dan tumbuhan rambat ditambah kesan cerminan langit pagi pada permukaan air. Sangat sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zefairys
Fantasi[Ada apa dengan batasan umur. Mau ditulis 17+ atau 60+ juga, gk bakal ada yg peduli. Sya yakin klo para readers kebanyakan nganggep peringatan itu seperti peringatan yang ada di kertas rokok. Klo story saya nggk tau to readers umur brp, cba dibaca a...