Chapter 12: Real Or No

1.2K 85 8
                                        

Sekilas hanya gambaran pemain utama kita,,,

***Sherys,"Sang Penulis"***

Maaf masih banyak typo yang belum sempat diperbaiki, jadi mohon dukungannya ya reader's!

Haengboghan dogseo,,,

***Zefairys***

Apa kau tau?

Takdir yang sebenarnya baru saja akan dimulai,,,

Karena Sang Penulis sudah menetapkan bayaran yang setimpal akan perubahan takdirnya!

******

Semburat cahaya matahari dengan kasar menembus kelopak mata Sherys. Kepalanya terasa sangat berat seperti tengah mengangkat beban berton-ton dan satu hal lagi, isi perutnya terasa seperti habis dikocok berkali-kali sehingga ingin sekali ia keluarkan. Tak tahan menahan gejolak di perutnya, akhirnya Sherys keluarkan semua yang ada di dalam perutnya. Rasanya sedikit lega, namun rasa perih di dada tiba-tiba menghampirinya. Rasanya sangat perih, bahkan terasa lebih perih dari tusukan pedang beracun.

Setelah pandangan matanya memperhatikan dengan seksama, ternyata sekelilingnya adalah lingkungan yang amat sangat familiar. Ya! Tempat tinggalnya, Amsterdam.

"Tapi mengapa aku terbaring di rerumputan taman ini? Mungkin saja aku tengah berjalan-jalan di taman dan kelelahan hingga akhirnya terlelap. Tunggu dulu apa semua ini hanya mimpi? Apa Fryskot itu benar-benar ada? Atau, Sang Penulis, aku merasa memiliki hubungan erat dengan nama itu," batin Sherys.

******

Sementara itu dunia peri berhasil dikuasai oleh Fryskot dan para pengikutnya.

Seorang pria yang tengah duduk di kursi kekuasaannya sambil mengetuk-ngetukan jari yang menempel tepat di dagunya ia bergumam, "Jadi kau masih ingin bersembunyi dariku. Baiklah akan kutunggu kau hingga kau siap untuk bermain."

Seorang peri cantik tertawa genit mendengar perkataan Rajanya itu,"Sepertinya anda sudah tidak sabar yang mulia," ucapnya disusul kembali dengan tawa genitnya.

"Ya, dan sebaiknya kalian bersiap. Karena kita tidak tau kapan Dia akan datang," ucap Sang Fryskot kepada para pengikutnya.

"Dan ya. Terutama kau Keize, tetap awasi para tahanan agar mereka tidak melarikan diri!" perintah Sang Raja kepada salah satu anak buah terhandalnya dan Keize mengiyakan perintah Rajanya.

Setelah memberikan perintahnya, Sang Raja pun beranjak pergi dari singgasananya menuju aula yang mengarah pada ruangan pribadinya.

Keize dan Lusie dengan spontan menunduk dan memberi hormat pada Rajanya.

Setelah benar-benar memastikan bahwa Sang Fryskot telah menghilang dari pandangannya, Lusie langsung menarik tangan Keize menuju luar ruangan dan mencari sudut tersendiri.

"Hey, apa kau benar-benar mengabdi pada Raja?" tanya Lusie sedikit waspada karena takut ada yang mendengar pertanyaan bodohnya itu.

"Setidaknya jaga bicaramu, jika kau masih ingin hidup!" ucap Kazie dengan dingin dan manik menatap dalam wanita yang tengah mengajukan pertanyaan konyol padanya.

"Ta~," perkataan wanita itu terpotong karena sosok pria yang tengah menjadi lawan bicaranya itu pergi tanpa peduli.

******

Kriek,

Suara pintu yang perlahan terbuka, segera Sherys langkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

ZefairysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang