***Zefairys***
Takdirmu barulah saja akan dimulai,
Sang Penulis sudah menuliskan ceritanya.Dan sebenarnya awal dari kisah ini belum dimulai.
Hingga kau akan memohon untuk menyerah pada takdirmu sendiri.
******
Tatapan mata makhluk itu terlihat sangat tajam. Seperti baru melihat mangsanya dan akan segera menerkam. Entah mengapa Sherys berfikir bahwa, mengapa Ia bisa percaya begitu saja pada perkataan Calyx? yang mana Calyx adalah sesorang pria yang baru saja Ia kenal, yah, meskipun Ia sudah menolong Sherys. Tetapi tetap saja Sherys merasa sangat heran dengan dirinya sendiri. Ia merasa seperti ada benang yang terhubung.
Ia terus berfikir sambil melangkahkan kakinya perlahan. Banyak sekali hal yang dipikirkannya. Mengenai bagaimana bisa ia memasuki dunia ini. Bertemu sosok yang baru dikenalnya, tetapi dengan senang hati akan membantunya, bahkan sudah menyelamatkannya. Memikirkan semua hal itu, ia tak merasakan jarak antara dirinya yang terus berjalan mendekati Decrys.
Jarak di antara Sherys dan makhluk itu sudah mulai menipis. Terlihat jelas bola mata sebiru lautan makhluk itu. Dan entah mengapa Sherys merasa bahwa Ia pernah melihat warna biru sepekat lautan itu.
Manik biru itu bertemu dengan manik lavender Sherys. Melihat manik lavender milik Sherys, seakan makhluk itu terhipnotis. Lalu tatapan menerkamnya seketika berubah menjadi tatapan hormat. Entah apa yang telah terjadi, tetapi sepertinya itu adalah sesuatu yang baik. Bukan, sangat baik.
"H-Hey, bangunlah makhluk manis. Mengapa kamu menundukkan kepalamu? Whiskle," ucap Sherys karena melihat kalung di leher unicorn itu bertuliskan Whiskle, mungkin saja itu namanya. Manik Sherys meneliti tubuh makhluk itu, jelas sekali nampak seperti unicorn. Hanya saja ukurannya sedikit berbeda dengan kuda pada normalnya. Sangat besar.
"Dasar bodoh. Tentu saja lebih besar daripada kuda. Lihatlah! Ada tanduk indah menjuntai di kepalanya. Lagipula Sherys, ini bukan dunia yang dulu, ini dongeng yang terasa nyata. Atau mungkin,-" batin Sherys terpotong karena sedikit pertanyaan yang mulai muncul dalam benaknya.
Perasaan Sherys sedikit bingung, karena Calyx bilang Decrys adalah hewan liar, tetapi tidak seperti kelihatannya yang sekarang. Memang saat Sherys perhatikan baik-baik tadi, tatapan hewan itu seolah akan memangsanya. Tetapi tidak sekarang, tatapan itu seketika berubah seperti seekor hewan peliharaan, bukan hewan liar. Lagipula hewan itu memiliki kalung nama, berarti seseorang mungkin saja memeliharanya. Bukan sebuah kebetulan jika seekor kuda mengukir nama di lehernya.
"Calyx!" panggil Sherys sedikit keras, dan ternyata sosok pria yang akan ia panggil itu telah berada di sampingnya.
"Ada apa? Tidak perlu berteriak menyebutkan namaku untuk memanggilku. Karena aku masih mempunyai indera pendengaran yang cukup bagus," ucap Calyx.
Ucapan mengejek Calyx itu membuat Sherys tersenyum kebo. Mungkin senyumnya itu terlihat sangat menggelikan untuk Calyx.
"I-Iya. Oh ya, sepertinya makhluk ini sudah ada yang memeliharanya," ujar Sherys.
"Bicara apa kamu ini! Aku saja baru melihat ada seseorang peri yang berhasil menjinakkannya!" ucap Calyx disusul mata yang berbinar. Sherys berfikir entah Calyx benar-benar kagum atau malah sedang mengejeknya.
"Ma-Maksudmu, siapa yang sudah menjinakkannya?" tanya Sherys. Pertanyaan Sherys itu sepertinya salah, karena tiba-tiba saja Calyx memberi tatapan kesal ke arah Sherys. Bagaimana tidak. Calyx yang sudah menunjukkan ekspresi kagumnya, hanya dianggap sebagai olokan kecil bagi Sherys.
"Tentu saja kamu! Kamu adalah peri pertama yang menjinakkan seekor Decrys yang liar dan langka itu," terang Calyx dengan raut muka sedikit kesal, karena susah sekali menjelaskannya kepada Sherys yang tidak peka sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zefairys
Fantasy[Ada apa dengan batasan umur. Mau ditulis 17+ atau 60+ juga, gk bakal ada yg peduli. Sya yakin klo para readers kebanyakan nganggep peringatan itu seperti peringatan yang ada di kertas rokok. Klo story saya nggk tau to readers umur brp, cba dibaca a...