sebenarnya wonwoo sendiri tidak menganggap junhui adalah salah satu dari temannya, terkecuali hanya sebatas teman sekelasnya saja. dari semenjak wonwoo masuk menjadi mahasiswa baru junhui memang sudah selalu mendekati padanya hingga sampai sekarang. akan tetapi mereka tidak pernah berbincang layaknya seorang teman, mereka akan berbicara jika membahas tentang mata pelajaran. terkadang junhui juga pernah untuk sekedar berbasa-basi namun tidak pernah dihiraukan oleh wonwoo. tidak, wonwoo tidak membenci junhui dan bukanlah orang yang sombong sebenarnya, hanya saja wonwoo tidak ingin memiliki seorang teman lagi selain mingyu. dia hanya ingin mingyu saja temannya, tidak yang lain. terkadang mingyu juga selalu mengingati dan menyuruh wonwoo untuk mau menerima junhui sebagai temannya tapi percuma hanya gelengan keras yang mingyu dapatkan.
"lo enggak bisa kayak gini terus wonwoo. lo juga harus punya teman yang lainnya selain gue. junhui semisalnya, dia baik kok. bawalah dia jadi teman lo juga."
tidak perduli jika lehernya akan patah karena terus-terusan menggeleng kuat pertanda tidak setuju atas usulan oleh mingyu.
"gimana kalau semisalnya gue nantiㅡ"
"jangan ngomong yang aneh-aneh." potong wonwoo dan kembali menghadap ke kaca bus.
mingyu hanya menghela nafasnya berat, tidak berniat untuk melanjutkannya lagi. ia pasti kalah, karena wonwoo tetap bersikukuh dan menolak sarannya lagi untuk menerima junhui sebagai temannya.
"lo gak bisa bergantung sama gue terus wonwoo."