wonwoo merasa dirinya sedang tak memiliki semangat atau sekedar bangkit dari tempat tidurnya pun rasanya tak ada bertenaga. badannya kurang sehat serta matanya yang sembab karena semalam wonwoo menghabiskan waktu malamnya untuk menangis. maka itu hari ini wonwoo memutuskan untuk bolos ke kuliah, tidak mengatakan atau izin permisi kepada siapapun, ia tak perduli. namun tidak pada pekerjaannya, pekerjaan sebagai waiters di sebuah cafee adalah prioritasnya, jika ia juga bolos mau makan apa nanti dirinya.
hari sudah menunjukan jam 11 malam, waktunya wonwoo untuk kembali pulang ke rumahnya. seperti pada biasanya wonwoo lebih memilih untuk berjalan kaki dari pada naik taksi. harga taksi dimalam hari sangat mahal, juga di jam segini bus sudah tidak beroperasi lagi.
malam di kota seoul masih ramai, tapi tetap saja wonwoo merasa kesepian. hidup tanpa mingyu selama 3 hari ini membuatnya benar-benar terasa hampa.
wonwoo masih tidak tahu dimana mingyu.
wonwoo sudah mencarinya, namun dirinya tak menemukan keberadaan mingyu.
wonwoo mengusap pipinya saat cairan bening dengan seenaknya kembali jatuh mengalir. dirinya harus menahan, tidak lucu kan ia menangis sesegukan di jalan?
sesampai dirumah wonwoo melihat ada sepatu bewarna putih yang sudah kelihatan kotor diatas keset di depan pintu rumahnya. wonwoo mengambil sepasang sepatu itu untuk dilihatnya, memastikan itu milik seseorang yang ia rindukan secara bersamaan terdengar suara pintu rumahnya terbuka.
"ngapain lo pegang sepatu gue? mau lo buang lagi iya?"
wonwoo langsung menubruk tubuh mingyu untuk dipeluknya, mingyu hampir oleng tadi. kini wonwoo kembali menangis.
"kokㅡ lo nangis?"
"hiks... kemana aja selama ini lo! jahat banget lo gyu! lo hilang tanpa ada kabar. lo kan tau gue benar-benar takut kalau lo ngilang enggak ada kabar gini."
"maaf." mingyu kian mengerat pelukannya, "ada suatu hal yang harus gue lakuin."
"jangan ulangin lagi. janji jangan ngilang kayak gini."
wonwoo makin menangis tak kala mingyu hanya diam dan tidak mengatakan apapun selain merasakan sebuah elusan rambut untuk menenangkannya.