"wonwoo? lo baik-baik aja kan? sumpah gue khawatir lo gak masuk kelas semalam. gue juga mau dateng ke rumah lo, tapiㅡ"
wonwoo tersenyum tipis kala junhui langsung menyerbunya begitu ia sampai di depan kelas. dapat wonwoo lihat, raut wajah junhui memang benar-benar mengkhawatirkannya.
"gue baik-baik aja jun."
"buat hari ini lo baik-baik aja, semalam?"
"cuma nggak enak badan."
junhui mengangguk lalu tersenyum, "ya setidaknya gue udah lega sekarang liat lo udah bisa masuk kelas hari ini."
"junhui?"
junhui menghentikan langkahnya yang hendak ingin balik ke bangkunya begitu wonwoo memanggilnya dan juga gugup, "yㅡya?"
untuk pertama kalinya wonwoo memanggil namanya yang menurutnya sangat lembut, tidak cetus pada seperti biasanya. bahkan mata junhui berbinar begitu wonwoo memberikan senyuman begitu manis yang untuk pertama kalinya juga ia lihat.
"gueㅡ jadi teman lo boleh?"
"jadi selama ini kita musuhan gitu?"
"eh? buㅡbukan gitu,"
"iya, boleh kok. selama ini kan kita emang temenan."
"selama ini kan gue sering cuekin lo, mana kemarin gue sempat bentak lo lagi." wonwoo menghela nafas berat, "maaf ya?"
"iya, lupain aja. gue orangnya selaw kok gak langsung dibawa ke dalam hati."
keduanya saling tertawa, begitu pun dengan mingyu yang sedari tadi berdiri agak jauh dari mereka.
dan juga hatinya sedikit lega.
lega melihat wonwoo yang mulai menerima orang baru menjadi temannya.