Sekolah Nusa Bakti pagi itu terlihat ramai pasalnya pagi itu terlihat sepasang laki2 dan gadis masuk kesekolah mereka dengan menggemparkan semua sekolah.Visual mereka yang cukup tak perlu dipertanyakan.
Keduanya berjalan dengan penuh percaya diri menuju ruang kepala sekolah setelah sebelumnya diberitahu sang ibu dengan seluruh pandangan tertuju pada keduanya.
Keduanya sampai didepan ruang kepala sekolah.
Tatia mengetuk pintu didepannya dengam plang runag kepala sekolah.
Tok tok
"permisi pak! "ucap Tatia sopan didepan ruang kepsek.
"ya silakan masuk! "sahut suara dibalik pintu.
Ceklek..
"permisi pak! "ucap Tatia sopan tak lupa senyum manisnya.
"Tatia dan Tetra ya! Murid pindahan dari surabaya! "tanya pak kepala sekolah yang bernama pak surya itu.
"iya pak!"jawab Tatia, pak surya menganggukan kepalanya mengerti "silakan duduk! "ujar pak surya, Tatia menganggukan kepalanya dan menarik lengan tetra agar ikut duduk.
Tatia mengeluarkan semua berkas yang tadi diberi oleh sang ibu.
"maaf pak, ini berkas kami berdua" Tatia mengamgsurkan berkas itu kepada pak surya yang menerimanya dengan tenang.
Pak surya membaca berkas keduanya dengan teliti "kemaren sudah ada yang datang kemari juga dan mengatakan dahulu kalian satu kelas tapi maaf untuk yang sekarang kalian tak bisa satu kelas! "jelas pak surya.
Tatia membulatkan matanya 'apa jadinya tetra bila sendiri' batin Tatia.
"tapi pak! Apa kami gak bisa dijadikan disatu kelas pak! "mohon Tatia.
"maaf sekali lagi,baiklah kalo begitu kalian bisa langsung kekelas kalian sendiri2 tatia dikelas IPA 2 dan tetra di kelas bahasa 1 kalian akan diantar oleh pak sakka kesana "ujar pak surya.
"baiklah pak terimakasih! Permisi"ujar tatia dan melabgkah keluar ruangam itu dengan seorang guru piket.
Ternyata kelas Tatia dan tetra cukup dekat hanya saja kelas tetra lebih dekat.
"yaudah lo masuk! Nanti istirihat gue kesini! Inget jangan keluar sendiri! "nasehat Tatia sedangkan pak sakka haya bingung bagaimnaa bisa gadis berkata seperti itu pada laki2 dan tetra hanya diam dan menganggukan kepalanya singkat.
"yaudah sana masuk! "setelahnya Tatia melangkahkan kembali kakinya mengikuti pak sakka.
Tetra diam memandang sendu pintu coklat itu.
Tok tok tok
"ya silakan masuk! "ujar suara didalam ruangan.
Ceklek
"kamu tetra ya anak pindahna dari surabaya! "ujar guru mapel saat itu.
Tetra hanya mengangguk singkat.
"sini masuk dan perkenalkan diri! "ujar sang guru dan tetra hanya tersenyum dan berjalan kehadapan kelas.
"perkenalkan diri kamu! "lanjut sang guru.
"Tetra sukmadinata! "ucapnya singkat.
Sang guru yang mengira tetra akan mengatakam sesuatu pun akhirnya menoleh dna menatap murod barunya itu.
"sudah hanya itu tetra? "tabya sang guru dan tetra hanya mengangguk sekilas.
Para murid pun pada segan melihat tatapan tetra yang setajam elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan tinta Arsen! (END)
Ficțiune adolescențiArsen terkadang bingung, kenapa dirinya selalu merasa hampa seakan ada potongan yang hilang dihatinya hingga dia merasa rongga didadanya. Dirinya punya segalanya, ia memiliki mama yang sangat menyayanginya, papa yang tegas tetapi selalu ada untuknya...