Flashback on*
"brengsek kamu mas! "teriak wanita kepada lelaki didepannya yang hanya diam tak bergeming sama sekali .
"pokoknya aku mau cerai! "sambung wanita itu lagi.
Sang lelaki langsung mengangkat wajahnya dan menatap wanitanya.
"aku minta maaf !aku akan perbaiki semua tapi aku mohon jangan minta itu!"mohon lelaki itu.
"gak...! Sekali gelas pecah maka gak akan bisa diperbaiki! "
Flashback of*
Aku hanya ingin sebuah kebenaran yang selama ini kucari!
Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa maupun siswi nusa bhakti pun berhamburan keluar kelas.
Begitupun Arsen, perlahan dirinya berjalan keluar kelas ketika seluruh temannya sudah keluar kelas,saat sampai dipintu, dia bertemu kembali dengan tetra yang baru terlihat dari pagi setelah perkenalan tak resmi mereka.
Arsen memandang tetra dalam diam saat tetra melewatinya dengan acuh.
Arsen tak terlalu memperdulikannya kembali pun seketika menggelengkan kepalanya aneh pada dirinya.
Segera arsen menuju kedepan sekolah tempat biasa dia menunggu kakaknya.
"nunggu mas annna den?"tanya satpam yang kebetulan lewat pada Arsen.
Arsen tersenyum "iya mang! Nunggu kak annan! "sahut Arsen.
"mau ditemenin gak? "tawarnya.
"gak usah mang, bentar lagi juga kak annan sampe.! "sahut Arsen lagi.
Satpam itu mengangguk dan berpamitan pada Arsen, setelahnya Arsen benar2 sendiri menunggu kakaknya.
Tak lama sebuah mobil berasal dari dalam sekolah pun lewat didepannya.
Mobil berwarna biru itu berjalan cukup cepat.
Arsen pun belum pernah melihat mobil itu sama sekali.
Tak terlalu memikirkannya, Arsen kembali berdiri didekat pos satpam disekolahnya.
Tak lama mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan menghubungi kakaknya.
Tapi tak ada jawaban sama sekali.
Arsen kembali menunggu hingga hampir satu jam dia menunggu tak ada tanda2 kedatangan kedua kakaknya atau minimal para suruhan abangnya.
Arsen mulai jengah menunggu, dilangkahkan kakinya menuju keluar gerbang sekolah dan berjalan perlahan mencari kendaraan.
Langit sudah berwarna jingga ,sudah sedikit susah mencari kendaraan didekat sekolah Arsen, dan alternatif terbaik adalah berjalan kaki.
***o***
E
than baru sampai dirumah ketika waktu menunjukan pukul setengah enam waktu setempat.
Dilihatnya adik keduanya sedang duduk di ruang keluarga dengan cemilan dipangkuannya sedang menonton televisi.
Ethan melonggarkan dasi yang digunkannya, dan menghampiri adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan tinta Arsen! (END)
Ficțiune adolescențiArsen terkadang bingung, kenapa dirinya selalu merasa hampa seakan ada potongan yang hilang dihatinya hingga dia merasa rongga didadanya. Dirinya punya segalanya, ia memiliki mama yang sangat menyayanginya, papa yang tegas tetapi selalu ada untuknya...