GTA/ BAGIAN SEPULUH

2.6K 170 2
                                    

Hanya ada satu cinta sejati didunia ini..
yaitu..
Cinta orang tua kepada anaknya.

*******

Faris masih duduk di depan ruang ICU dimana Arsen masih dirawat sedangkan Tetra sudah dipindahkan keruang rawat sejak semalam.

hanya ada dia saja menunggu di ICU seorang diri.

sedangkan Ethan,dia menemani Tetra bersama,mama dan Bundanya.

Annan dan Tatia belum kembali dari rumah sejak kemarin pulang,dan tinggalah Faris disini.

Tiba-tiba seseorang mengangsurkan segelas kopi didepannya.

Faris mengangkat kepalanya dan melihat ternyata itu adalah maya,ibu dari anak2nya.

Fatis menerima kopi itu dan Maya mengambil tempat disamping mantan suaminya itu.

tak ada percakapan anatara keduanya hanya ada suara sesapan mereka pada kopi masing2.

"gimana keadaan kamu?sudah lebih baik!"buka Faris akhirnya.

Maya masih diam.

"setidaknya aku harus bisa kuat untuk anak2ku"sahut Maya.

keduanya kembalu berdiam diri tak ada yang membuka percakapan.

"Tetra siapa yang menjaga?"ucap Faris  mencoba membuka percakapan kembali.

"istrimu yang menjaga Tetra!"ucapnya singkat.

Faris mengangguk entah kenapa sejarang suasana sangat canggung dan Faria pun bingung hendak berbuat apa.

"kemana Farhan,sejak kemarin aku tak melihatnya,apa memang dia tak peduli dengan si kembar!"ujar Faris.

Maya menatap mata Faris dalam,Faris yang ditatap seperti itupun salah tingkah.

"bagaimana mungkin orang yang mengajari mereka sedari mereka kecil,dan menemani mereka bermain,mengambil rapor mereka,dan yang menanggung semua hidup mereka bisa2 nya tak peduli!"sahut Maya menggebu-gebu didepan Faris yang hanya diam tak berkutik di disebelahnya.

"bukan seperti maksud ku,aku hanya bertanya!"sahut Faris.

Maya pun menyesuaikan emosinya yang entah kenapa mudah meledak.

"hah..maaf mas,bukan maksud aku seperti itu juga,sebenarnya aku dan Farhan sudah bercerai sekitar 3 minggu yang lalu,itulah kenapa aku ada disini,awalnya pun aku tak tau kalo kamu dan anak2 tinggal dikota ini,bahkan aku gak tau kalo Arsen juga sekolah disekolah yang aku cari buat Tetra dan Tatia!"jelas Maya,Faris yang mendengarpun sontak terkejut tapi sebisa mungkin di minimalisirnya.

"maaf aku gak tau!"sahut Faris cepat.

Maya menghela nafas perlahan "memang seharusnya kamu gak tau mas,tapi manusia memang bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan!"sahut Maya.

Garis terdiam hingga tak lama beberapa tanaga mefis berlarian memasuki ruang yang ditempati Arsen.

Keduanya langsung berdiri panik,bercampur bingung,Faris menghentikan salab satu perawat yang melewatinya.

"ada apa sus?"tanya Fahri pada suster tersebut.
"sebentar bapak saya juga tidak tau biar doktrr yang menjelaskan nanti,permisi bapak!"suster itu kembali berjalan dan memasuki ruang Arsen.

Keduanya berjalan mendekati kaca di depan ruang ICU,dan terlihat senua tenaga medis sedang sibuk,entah apa itu mereka tak tau,yang mereka lihat adalah seorang dokter meletakan alat seperti setrika di dada dan bagian bawah perutnya dengan alat EKG yang berbunyi nyaring menunjukan sebuah garis lurus.

Air mata Maya seketika mengalir,dengan deras begitupun Farish yang miris melihat anak bingsunya seperti itu.

Hingga kurang lebih sudah sekitar setengah jam para tenaga medis berada disana guna mengembalikan detak jantung Arsen.

Maya dan Farish mulai bernafas lega melihat anaknya bisa berjuang.

Keduanya langaung mendekati dokter yang menangani Arsen didalam.

"bagaimana dok anak saya!"dokter itu tak langsung menjawab melainkan membuka masker yang dikenakannya dan menghela nafas pelan.

"kami sempat kehilangan detak jantungnya tapi anak bapak dan ibu sangat kuat dia sudah melewati masa kritisnya dan nanti sore akan dipindah ke ruang rawat.

Keduanya langsung tersenyum lega "terimakasih dok!"ujar Farias dokter itu mengangguk "baiklah saya permisi masih ada pasien"Farish mengangguk dan dokter itu berlalu dari hadapan  keduanya.

Tak lama Andini datang menghampiri.

"mas...Tetra.."

"Tetra kenapa?"potong Maya.

"Tetra sudah siuman"sahutnya pelan.

****

Perlahan sebuah onix kembar perlahan bergerak dan membuka sedikit matanya,tapi belum lama dibuka kembali ditutupnya matanya,karna belum terbiasa dengan keadaan,samar-samar juga dia mendengar suara yang memanggil namanya tapi masih kurang jelas dipendengarannya.

Perlahan dia paksa matanya terbuka dan langit putih bersih yang pertama kali dilihatnya.

Matanya mengedar memperjatikan sekeliling,ada seorang dokter dan perawat dan seseorang yang asing di matanya.

'dimana mama nya'pikirnya.

Tak lama orang itu keluar kamar menyisakan dirinya,dokter,dan suster.

"kamu bisa melihat saya?"tanya dokter itu dan Tetra hanya mengangguk.

Dokter itu mengangguk dan tersenyum setelah itu berbicara dengan suster yang mengikuti yang Tetra sama sekali tak mengerti.

Tak lama mamanya datang dengan seorang lelaki.

Tetra tersenyum melihat mamanya itu,Maya seketika memeluk anaknya itu,dengan erat dan membisikan kata2 syukur.

*****

Tatia yang masih berada dikamar oun dikejutkan dengan ketukan di pintu kamarnya dia beranjak dan ternyata itu adalah Annan.

"kenapa kak?"tanya nya melihat Annan.

"Tetra sudah siuman,ayo kerumah sakit!"jawab Annan,mata Tatia membulat mendengar perkataan Annan.
.

Dan tanpa banyak berkata dia segera menggandeng tangan Annan dan menuju rumah sakit.

Tbc... 


Goresan tinta Arsen! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang