GTA/BAGIAN DELAPAN

2.8K 206 7
                                    


perlahan tapi pasti ini semua akan terbongkar..!


Tatia turun dari lan tai dua menghampiri tetra yang duduk diruang tengah sambil membaca buku.

Tatia mengambil tempat di sebelah tetra.

Tetra hanya melirik sekilas dan kembali melanjutkan membacanya.

"tra! "panggil Tatia yang hanya dijawab deheman oleh tetra tanpa menoleh.

"Tetra !"panggil Tatia lagi.

Tetra menurunkan bukunya dan menoleh pada Tatia.

"kenapa sih kak! "sahut tetra akhirnya.

Tatia memandang tetra serius "gue gak pengen lo temenan sama Arsen lagi mulai sekarang! "ucap Tatia tanpa jeda dan lancar.

Tetra memandangnya aneh "tumben ngatur! "batinnya.

"kenapa? Apa urusan lo? "sahut tetra.

"pokoknya gue gak suka lo deket2 dia! Jauhin dia mulai sekarang! "sahut Tatia mulai terbawa emosi.

"lo kenapa sih! Gue gak terima lo ngatur gue mau temenan aja! Gue nyaman sama dia! "sahut tetra.

"ya karna itu gue gak mau lo semakin deket sama dia tra! Gue gak mau lo semakin sakit kalo tau Sebenarnya !"ucap Tatia tanpa sadar.

"maksud lo apa?maksud lo apa! "teriak tetra pada Tatia.

Tatia mulai menangis "gue cuma mau ngelindungin lo sama dia tra! Gue hak mau kalian semakin menderita! "sahut Tatia dengan diiringi isak.

"maksud lo ngomong gitu apaan hah! "teriak tetra lagi.

Belum sempat Tatia menjawab pintu rumah dekat ruang tengah terbuka menampakan ibu mereka.

Sang ibu yang nelihat keduanya seperti sedang beesitegang pun langsung mendekati kedua nya.

"kalian kenapa? Tatia kenapa nangis! "maya mendekati Tatia.

Tetra masih diam "apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dari aku! "ucap tetra dalam.

"maksud kamu apa sayang!"sahut maya yang masih berdiri disamping Tatia yang masih terisak.

"Arsen siapa?"

Deg..

Dua kata yang membuat jantung maya berdetak tak karuan.

"maksud kamu? Mama gak ngerti! Arsen siapa?"sahut maya yang masih berusaha menetralkan degub jantungnya.

"ok kalo kalian gak mau ngasih tau aku akan pergi kerumah Arsen dan mencari tau siapa mereka! "tetra langsung berlalu mengambil kunci motornya dan langsung keluar tanpa menghiraukan panggilan ibunya.

***o***

Arsen sekarang berada di kamarnya dengan badan tertutup selimut jangan lupakan selang infus ditangan kanannya.

Anak itu tidur dengan damai seolah tanpa beban.

Dikamar itu Annan tak henti nya menunggui adiknya itu.

Rasa bersalah menghinggapi dirinya, sesaat pulang tadi Arsen langsung tak sadarkan diri, dan demam tinggi, setelah menangani Arsen dan memanggilkan dokter mereka.

Ethan tak hentinya memarahi nya bahkan memberi hukuman pada Annan dan Annan pun tak menolak karna memang ini salahnya karna melalaikan tugas.

Goresan tinta Arsen! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang