Flashback on*
"mas! Gak usah lah kamu pergi hari ini! "ujar seorang wanita kepada suaminya yang aednag bersiap.
"kenapa sih ras? Aku cuma 3 hari disana! "sahut sang suami.
"tapi mas! Aku cuma takut! "lirih nya diakhir kalimat nya.
Sang suami pun menghentikan kegiatannya dan mulai mendekati istrinya ynag duduk dipinggir ranjang.
"kamu gak usah takut! Cukup kamu tunggu aku dan jaga anak2 sama calon jagoanku! "ujar sang suami seraya mengelus perut buncit instrinya, dan sang iatri hanya tersenyum tenang setelah mendengar perkataan aang suami.
Flashback of *
Cukup hari ini kalian membuat ku merasa...!
"tra! Ayo berangkat udah siang! "teriak Tatia didepan kamar adiknya.
Ceklek
Tetra membuka pintu kamarnya dan tanpa melihat Tatia sama sekali dan berjalan dengan tenang menuruni tangga.
Tatia hanya mengelus dada guna menahan kesabaran nya.
"untung adek! "ucapnya mengelus dada dan mulai mengikuti arah langkah tetra.
Skip
"gue kekelas duluan ya! "ujar Tatia pada adiknya saat mereka dikoridor sekolah mereka.
Tetra hanya mengangguk mengiyakan .
"nanti istirahat tunggu gue jangan ditinggal kayak kemaren! Gue belum punya temen! "ujar Tatia kembali.
"iya kak! "Tatia tersenyum karna tetra mau menjawab perkataannya.
"yuadah gue pergi bye! "tatia benar2 berlalu kini menyisakan tetra yang berjalan santai menuju kelasnya sendiri.
Tetra berjalan dengan muka datar tanpa ekspresi seperti biasanya diikuti pandangan liar para siswi maupun siswa ynag mengagumi ketampanannya.
***o***
"gue masuk kak! "ujar remaja yang tak lain adalah Arsen.
Annan menganggukan kepalanya "yaudah sana masuk nanti pulang tunggu kakak jangan pulang sendiri nanti abang marah! "Arsen haya mengangguk tanda mengerti.
"abang berangkat! "mobil Annan meninggalkan halaman sekolah Arsen, ketika mobil kakaknya sudah berbelok digerbang Arsen pun melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Disepanjang perjalanan banyak anak yang mebyapa maupun bertanya tentabg pelajaran pada Arsen.
Jika ditanya Arsen punya teman atau tidak?
Jawabannya banyak! Teman Arsen itu banyak tapi tak ada dari semua temannya yanh benar2 dekat dengannya atau memiliki title sahabat.
Arsen memasuki jelasnya yang mulai ramai "ehh.. Arsen! Kemana aja kemaren? "tanya salah seorang siswi saat Arsen hemdka masuk kekelas.
Arsen tersenyum "sakit kak! "gadis itu hanya berohria "oh iya ar! Kemaren ada murid baru dia duduk dibangku kamu, karna udah gak ada yang kosong. "jelasnya, Arsen mengernyit "oh iya ya! Yaudaj gak papa kak! Mungkin aku udah mulai harus punya chair mate! Aku masuk ya kak! "gadis itu mengangguk dan tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan tinta Arsen! (END)
Teen FictionArsen terkadang bingung, kenapa dirinya selalu merasa hampa seakan ada potongan yang hilang dihatinya hingga dia merasa rongga didadanya. Dirinya punya segalanya, ia memiliki mama yang sangat menyayanginya, papa yang tegas tetapi selalu ada untuknya...
