3.Flashback(2)

159 20 0
                                    

Ketika allah berkehendak ,tidak ada yg tidak mungkin di dunia ini

.

.

.


Vote dari kalian sangat berarti buat kembaliin semangat update:)

Teriakan sang bos membuat jantung Lea copot ketika Lea sedang mempersiapkan meeting untuk siang ini. Hari hari tiada kata tidak lelah untuk seorang Alea yang sebelumnya tidak bekerja.

"ALeaaa".

"Iya ada apa Hans?".

Takut kalian lupa bahwa Hans tidak ingin dipanggil bapak oleh asistennya ,oleh karena itu Lea memanggilnya dengan sebutan Hans


Alea yang sedang berada di ruang kerjanya segera berlari untuk membuka kan pintun yang dibaliknya ada seseorang yang memanggil dengan suara yang mentakutkan. Bukan, bukan dia marah namun memang seperti itu wataknya.

"kamu sudah menyiapkan keperluan untuk siang meeting?". Katanya yang baru saja Alea membukakan pintu, tak perlu Alea menyuruhnya Hans sudah menerobos pintu.

"Sudah". Lea hanya menjawab dengan simple karena bosnya itu sangat cerewet

"Oke baiklah. Nanti lo harus ikut gue ".

Sontak Lea bingung harus bilang apa,sedangkan ia pergi hanya berdua saja. Ga, ga mungkin Alea harus pergi berdua dengan pria yang baru saja ia kenal, ya walaupun dia memang Boss nya tapi apakah ia ingin melanggar janji nya? Janji yang tak akan mengulangi masa lalu yg begitu kelam. Tapi kan ini hanya sebatas pekerjaan bukan??

"Kemana pak? Sama siapa? Pakai apa ?". Tanya Lea bertuturan

"Lo itu banyak pertanyaan banget ya" ujar Hans

"Saya tidak mau kalau hanya berdua saja". Lea mengatakan sambil menundukan wajahnya, negosiasi dikitlah

"Terus gue harus bawa Ibu gue gitu?".

"Ya ga juga, ajak keponakan ke atau adik kamu".

"Oke gue akan bawa adik gue".

Lea menghembuskan nafasnya dengan memegang dadanya dan berucap hamdallah. Ternyata dibalik suara menyeramkannya Hans ada hati yang mudah lumer.

"Alhamdulillah, terimakasih Hans".

Hans tidak menjawab apa apa lagi,dia berlalu keluar ruangan yang diikuti oleh Alea hanya untuk menutup kembali pintu ruangannya.

Ruangan berasa aman dari harimau yang mengaum. Ntah kenapa takut selalu menghantui hati Alea saat di dekat Hans, takut ia akan di makan dan takut hati ia akan jatuh padanya.

Setelah persiapan meeteng sudah selesai akhirnya waktu makan siang Alea sudah tiba,sebelum pergi mencari makan ia memutuskan untuk mengerjakan Sholat Dzuhur karena memang waktu makan siang bertepatan dengan waktu dzuhur.

Setelah selesai Sholat ia langsung pergi keluar untuk mencari makan sendirian, awalnya Alea sudah mengajak Siska untuk pergi bareng namun sayangnya Siska bawa bekal makan siang dari rumahnya.

"Lo mau kemana?". Tanya Hans yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Mau cari makan" .

Dua Kalimat Syahadat (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang