a request from my sibling haha
"Ganti guru"
Lee Juyeon – The BoyzSudah satu jam kamu nunggu dilapangan basket yang semakin sepi karena hari yang mulai menggelap. Eric janji buat nemenin sekaligus ngajarin kamu basket, Eric bilang bakal dateng ke lapangan jam 4 tapi sekarang sudah jam setengah enam dan kamu mulai bosan.
Kamu merogoh ponselmu dan melihat ada dua pesan masuk sejak 15 menit tadi.
"Sialan. Harusnya bilang dari tadi siang," kamu membanting bola basket yang ada ditanganmu dan membiarkannya memantul ke ujung lapangan.
Gimana ngga sebel? Pesan itu dari Eric yang berisikan,
Eric: Y/N sorry ya, kayanya gue ga bisa nemenin lo main
Eric: Soalnya gue disuruh kerumah Sunwoo, ada kerkom dadakan heheSetelah beberapa kali ngedumel, kamu terkejut karena bola basket yang tadi kamu lempar dan berakhir diujung lapangan malah menggelinding menubruk kakimu. Kamu mulai berfikir kalau lapangan ini angker sebelum seseorang yang melempar bola basketmu itu mendekat kearahmu.
"Udah selesai ngedumelnya?" tanya dia sambil mengambil bola basketmu dan menshoot kedalam ring.
"Eh kakak. Ngapain kesini?" kamu balik bertanya.
"Eric ngomong digrup kalo lu lagi dilapangan dan dia minta tolong buat nemenin lu disini. Kebetulan gua lagi jalan jalan disekitar sini jadi gua samperin lu deh," jawabnya.
"Balik sana, udah mau malem tau," katamu.
"Ga ah. Lu ngapain masih disini kalo udah tau Eric ga dateng?" tanyanya.
"Main lah kak Juy, bosen dirumah mulu," jawabmu sambil menguncir rambut panjangmu.
"Eh iya, lu ngapain jauh jauh minta Eric yang ngajarin basket? Gua juga ngga kalah jago kali," kata Juyeon lalu tertawa.
"Dasar norak," kamu melempar bola basket kepadanya.
Lee Juyeon namanya, dia kakak-kakak an kamu. Kalian cukup dekat tapi sayangnya, Juyeon hanya menganggap kamu sebagai adik perempuannya, sebaliknya denganmu yang sudah lumayan lama menyukai Juyeon. Kamu sempat cemburu karena saat ini Juyeon adalah pacar teman sekelasmu tapi makin lama kamu makin sadar kalau perlakuan Juyeon kepadamu itu jauh berbeda, Juyeon lebih terbuka padamu, dia juga melindungimu layaknya seorang kakak.
"Karena Eric ngga ada disini, gimana kalo gue aja yang ngajarin lo, de?" tanya Juyeon.
"Hmm yaudah. Ajarin cara ngeshoot yang bener ya kak," jawabmu sambil mengangguk.
Kamu kembali bersemangat karena kali ini bukan Eric yang menjadi guru basketmu. Rasanya lebih menyenangkan saat bermain bersama Juyeon. Secara Juyeon lebih tinggi ketimbang Eric yang tingginya sama denganmu, Juyeon juga lebih mahir ketimbang Eric.
Dan ditambah lagi dengan momen manis yang langka seperti ini. Kamu tidak peduli hari yang sudah gelap, karena Juyeon terlihat manis dibawah terpaan cahaya bulan.
"Kapan kapan ajarin lagi ya kak. Enakan belajar sama kakak daripada sama Eric," katamu sambil menshoot bola basket kedalam ring.
Juyeon bertanya. "Emang kenapa de?"
"Eric pendek, kak Juyeon tinggi. Eric masih noob, kak Juyeon udah pro," kamu dan Juyeon tertawa.
"Bisa bisa digaplok Eric lu de kalo sampe dia denger," sahut Juyeon sambil mengoper bola kepadamu.
Kamu yang masih tertawa tentu belum siap menangkap bola yang datang dengan kecepatan tinggi itu dan ...
"Aww!!"
Bolanya mendarat dengan mulus ke tulang pipi bagian kananmu. Kamu jatuh tersungkur sambil menahan denyutan dari pipi dan matamu.
"Ya ampun sorry sorry gua kira lu udah siap nangkep bolanya," kata Juyeon yang panik sambil berlutut dan mengecek keadaanmu.
"Ih kakak! Lo kira bola basket enteng hah?! Sakit tauu," kamu melototkan matamu pada Juyeon.
"Astaga bonyok," Juyeon memegangi wajahmu, menekan pipimu tepatnya.
"Kakak ih! Besok gua mau main, malu atuh kalo mukanya bonyok begini! Tanggung jawab ah, nyut nyutan nihh!" Kamu memukul lengannya.
"Sini sini gua obatin, lo diem dulu jangan mukul mukul," katanya membuatmu diam sambil menahan untuk tidak meneriakinya lagi.
Kamu fikir Juyeon punya sesuatu untuk mengobati matamu, nyatanya dia malah menarik wajahmu agar mendekat padanya dan mengecup lama bekas wajahmu yang lebam tadi.
"Nah, sembuh deh,"
"Astaga Lee Juyeon!!"
-
Cheesy bgt anj
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ; ιмαgιиє'ѕ вσσк 🌱
Fiksi Penggemarall parts of the story are pure from my mind and imagination, please ask for my permission if you want to use an idea or a storyline. ' warnings; written in bahasa🇮🇩, semi-baku idol x reader(mostly fem) or y/n third person pov, author pov, reader...