Jangan lupa Vote +comments 🙏💕💕💕
"Loh kok udah pulang dek?" tanya ayah setelah menjawab salam ku.
"Loh emang kenapa yah?" Aku balik bertanya tanpa dosa.
"Astagfirullah adek ... Adek bukan nya ada jam tambahan persiapan ujian?"
"Hehe, izin yah." Mengondisikan diri terlihat ceria di depan ayah.
Sesungguhnya sulit untuk menyembunyikan sesuatu apapun dari ayah.
Aku lebih banyak menghindari ayah, tak ingin diwawancarai dan berakhir dengan kejujuran yang belum terungkap.
Tak ingin ayah kecewa, diam lebih baik dari pada harus berbohong pada ayah.
"Adek kenapa?... Tadi ketemu kak Arkan gk? Ayah titip makan siang buat kamu tadi."
"Gak papa yah. Iya yah, tadi ketemu udah di kasih kak Arkan, tapi aku kasih ke Nai yah. Gk papa ya?
"Syifa mau makan bareng ayah aja.
"Lagian sayang kalau di bawa pulang, jadi Syifa kasih ke Nai buat dia makan siang," ucap ku menghampiri ayah cium punggung tangan kanan ayah setelah meletakkan sepatu di tempat nya
"Yaudah gk papa. Tapi ayah udah makan. Kamu aja sana."
"Yah.. Kirain," ucap ku lesuh beranjak menuju kamar meninggalkan ayah dengan kesibukan nya.
💕💕💕
Aku menuju meja makan setelah berganti pakaian. Siap melahap makanan masakan ayah yang lezat.Soal masak-memasak, ayah jago nya. Belanja ke pasar adalah hobby ayah. Masak di temenin ke pasar pun sama.
Kalau ke pasar, Ayah akan menyuruh ku untuk memilih belanjaan seperti yang dia contoh kan. Katanya supaya aku pintar belanja di pasar. Kalau soal tawar-menawar ayah lebih suka berbelanja ke tempat yang harga nya pas tanpa di tawar.
Bukan karena gak jago nawar, tapi karena gak tahan denger pedagang yang ngeluh pakek berbohong "gak bisa pak itu kan harga modal". Padahal ayah nawar karena tawaran lapak lain ya segitu. kata ayah takut su'udzon. Jadi cari yang pasti-pasti aja.
Kalau soal masak, aku gak ikutan. Tapi harus temenin ayah masak, perhatiin apa yang ayah kerjain di dapur. Dari yang di iris-iris, di cuci, masak sampe cara sajian nya juga. Dan yang pasti sambil dengerin ayah ber-monolog tentang apa yang di kerjain.
Ayah memang lebih banyak dirumah menekuni kerajinan yang menghasilkan pundi-pundi uang. Ayah mempunyai bakat membuat kerajinan tangan dari barang bekas plastik, kayu atau apa saja yang bisa untuk di buat berbagai macam pernak-pernik hadiah wisuda, ulang tahun dan semacam nya.
Kerajinan yang ayah buat akan di kirim nya ke pasar di hari sibuk setelah mengantar ku sekolah.
Sedangkan di hari libur ayah akan di rumah sibuk dengan kerajinan nya dan menemani ku dirumah atau- kadang bermain keluar mengajak ku berjalan-jalan ke mall, taman, timezone atau ke tempat wisata.
Hanya kadang, mungkin sebulan sekali. Layak nya kencan ayah dan anak gadis nya.
Dan kadang juga saat ayah sibuk tak bisa mengantar ku sekolah atau pergi kerumah nai atau saat ada kegiatan mendadak, ayah akan meminta anak tetangga mengantar ku.
Kak Arkan anak tetangga depan rumah ku yang tak pernah menolak ketika diminta tolong oleh ayah untuk mengantar ku.
Jika ayah sempat ayah yang akan mengantar ku. Hanya jika pulang sekolah aku selalu mencari kak Arkan untuk pulang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta itu DIA
Teen FictionJatuh cinta! gak jauh-jauh dari kata sakit hati ... Patah hati. Apa yang lebih parah sakitnya dari putus saat lagi sayang-sayangnya?. Setelah berbunga-bunga karena ungkapan rasa Syifa pada kak Arkan diterima. tiga hari setelahnya, harus putus denga...