4. Tenang dan Kehilangan

44 5 0
                                    

Keep reading the Holy quran first!!

Don't forget to comment and vote🙏🙏🙏

💕💕💕

Arkan pov

Mengenal nya bukan hal yang sengaja. Dia yang selalu tampak ceria. Menghabiskan banyak waktu nya untuk tersenyum.

Aku manusia pendiam seantero komplek perumahan. Bukan disekolah.

Aku memang terkenal cuek. Tapi di samping itu aku juga terkenal playboy yang tak bisa menolak pernyataan cinta yang datang pada ku. Selagi dia perempuan single

Entah lah apa yang mereka lihat pada ku. Tapi memberikan mereka kesempatan tak ada salahnya, kan?. Agar mereka berhenti penasaran mendekati ku.

Syifa Alula gadis kecil yang selalu dititipkan ayah nya pada ku. Entah karena rasa percaya nya atau karena tak ada pilihan lain.

Membuat ku terjebak dengannya setiap waktu.

Cantik? ... Iya. Kata orang pakek banget, lebaykan mereka.

Siapa yang tak mengenal gadis kecil tomboy. Yang hobby berkeliling sekolah sebagai keamanan sekolah.

Aku bingung apa yang harus aku jaga. Dia cukup tangguh menjaga dirinya sendiri. Tak butuh orang lain. Ayah nya, hanya terlalu khawatir.

Aku sempat tak sengaja melihat nya menangis. Aneh. Aku pikir dia lebih kuat di banding gadis lain.

Sama saja, menangis hanya karena laki-laki. Ck..

Entah lah, apa aku yang terlalu jahat. Bahkan aku tak bertanya dan malah melenggang pergi ketika dia menangkap pandangan ku yang sedang melihat nya menangis.

Dia tak lagi mendatangi ku. Tak lagi mengganggu ku. Aku merasa hari-hari ku lebih tenang. meski terasa ada yang hilang.

Polisi keamanan sekolah yang harusnya membuat aman, malah membuat hidup ku gaduh.

"lo udah minta maaf sama syifa?" Zakki menyibak tirai pembatas branker UKS menyembulkan kepalanya.

"ha!" aku melirik Zakki sekilas dan kembali menatap langit ruangan.

"ngapain sih lo malah nerima dia juga?" beneran ini Zakki niat banget ganggu aku istirahat, tidur diUKS.

"ngak usah di bahaslah zak" aku menutup mata dengan lengan tangan tangan kanan menutup sempurna penglihatan ku.

"hm, gue pikir dia beda buat lo Ar. Lo bilang anggep dia adek?"

"Zakki, udahlah" aku tak ingin memperjelas salah ku

"ok. Ok. Gue cuman gk habis pikir aja" Zakki tetap saja membahas nya

"trus gue harus gimna, lagian udah terjadi juga kan" pasrah ku

" ya setidaknya lo minta maaf lah"

"aish, udah lah. Yukk balik. Malas bahas nya" ucap ku beranjak dari ruangan yang sudah sepi dan identik dengan bau medis itu.

"lo dengar kan, orang-orang lagi pada gunjingin dia. Kasian tau gak sih. Pasti tertekan"

Asumsi Zakki, mana ada. Aku cuman liat dia nangis waktu itu. Setelah itu gue liat dia lebih ceria.

Bahkan gak ambil pusing sama omongan orang seantero sekolah.

Walaupun awalnya aku juga khawatir.

💕💕💕

Aku mandangin jaket navy di tangan ku. Baru aja di kasih bunda.

Cinta itu DIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang