Another Interruption?

12.6K 1.4K 525
                                    





Halo, apa kabar?
Bagi yang gak kebagian notif, bisa komen disini supaya nanti aku tag di update selanjutnya, ya! Happy reading!!

•  •










Nah, mari kita lanjutkan ceritanya?



Dimana kali ini, Jungkook kembali mendapati dirinya terbangun di atas ranjang yang terombang-ambing mengikuti arus lautan.

Kembali mencium aroma laut; sinar matahari yang menggelitik kulit, terselip melalui celah dari dinding kayu yang sebagian kecilnya berlubang. Dengan sisi kanan ranjang yang mendingin—Taehyung pasti sudah bangun lebih dulu, batinnya.

Sedikit terhuyung; Jungkook pelan sekali turun menjejaki lantai geladak yang berderit. Kemudian dengan hati-hati menata kembali Kasur sekedarnya—toh, nanti bakal berantakan lagi—kemudian dengan perlahan berjalan menuju pintu.

Ketika jemarinya dengan halus menyentuh kenop pintu, Jungkook lantas mendapati dirinya tersenyum malu.

Kala sekejap memori akan pernyataan soal, "Aku sayang Taehyung." , kembali menari dalam benak.


Sebagaimana Taehyung yang dengan sembunyi-sembunyi, menyelundupkan mereka berdua untuk bersembunyi dari ramainya keramaian pesta yang sengaja diselenggarakan oleh Hani untuk mereka, sebelum kembali melaut.

Jungkook ingat; bagaimana Taehyung secara tiba-tiba merengkuh pinggangnya halus dari belakang; kemudian dengan telunjuk yang ditaruh di depan bibir, memintanya untuk tidak berisik. Sebelum menuntun keduanya keluar dari bar secara diam-diam, cuma untuk menikmati malam terakhir di kota Fiz hanya berdua.



"Apa tidak apa-apa kalau diam-diam pergi, Taehyung?"

Jungkook merengut protes; yang sekali lagi Kim Taehyung hanya membalas dengan cengiran,

"Biar dulu. Toh, mereka tidak akan sadar kalau kita menghilang. Percaya, deh. Kawanan itu, kalau sudah yang namanya minum dan bersenang-senang, bakal lupa sama yang namanya daratan."

Tawanya menguar manis; suaranya yang dalam, ikut teredam oleh hembusan angina yang kembali mengajak helaian rambutnya menari.

"Tetap saja, Taehyung," Jungkook merengek—menarik halus pergelangan sang kapten dengan bibirnya yang merengut, "Nanti mereka kebingungan!"

Pemudanya hanya balas menaikkan sebelah alis tanpa minat, "Lalu?"

"Kita harus kembali, sebelum mereka mencari!"

"Tidak mau,"

"Taehyung—"


Kemudian Jungkook mendapati pinggangnya direngkuh halus. Tubuhnya disentak maju hingga ia memekik tertahan—dengan kedua telapak yang bertumpu pada dada bidang milik sang kapten yang lantas merundukan kepala dengan senyuman tipis yang terulas.

Ujung hidung keduanya saling bersentuhan. Jungkook berani bertaruh, bahwa wajahnya memerah telak sekarang. Sebab dari kedua pipi, ada rasa hangat yang menggeliat, juga menggelitik dari perut hingga kaki ketika pemudanya mulai menggesekkan hidung keduanya hingga saling bersentuhan manis,


Siren's Tides ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang