Suasana sore itu di salah satu sekolah menengah atas modern di Seoul terlihat lengang. Tak seperti biasanya, aula olahraga yang setiap sore dipenuhi murid-murid yang bermain basket, hari ini pemandangan itu benar-benar tak ada.
Yang terlihat hanya seorang remaja tanggung yang kini tengah tertidur di salah satu bangku penonton.
"Astaga...anak itu lagi." Seorang wanita muda yang berusia sekitar 30 tahunan menghela nafas pelan begitu melihat sosok yang sudah sangat ia kenal-Choi Jaemin.
"Jaemin-ah." Suzy-wanita itu menggoyangka n lengan remaja di hadapannya. Tak ada jawaban. "Astaga~ anak ini. Ya, Choi Jaemin, bangun atau-"
"Atau saem akan memanggil ayahku? Geunyanghae.." namja itu masih memejamkan matanya, membuat Suzy menghela nafas.
"Tak ada gunanya aku menelpon ayahmu. Setidaknya kalau kau ingin tidur, pergilah ke ruanh kesehatan...jangan di sini."
Jaemin segera membuka kedua matanya. Terkejut. Biasanya ibu gurunya itu akan memarahinya, mengancam untuk menelpon ayahnya.
"Aku harus menjemput Jisung.., aku tidak mungkin meninggalkanmu di sini. Sekolah sudah mulai sepi."
Jaemin kini sudah dalam posisi duduk, menatap guru kelasnya itu. "Aku juga seorang ibu Jaemin~ah..aku tahu bagaimana rasanya menjadi seorang orang tua."
"Tapi saem bukan ayahku-itu berbeda."
Suzy tersenyum lalu mengusap sayang kepala Jaemin.
"Geurrae..."
"Apa aku boleh ikut denganmu? Menjemput anakmu? "
Suzy terdiam, menatap kedua mata Jaemin dari dekat benar-benar seperti menatap Jisung. Mengingatkannya pada kejadian tiga tahun lalu-saat suaminya meninggal karena sebuah kecelakaan.
"Kau- ikut denganku?"
Jaemin mengangguk.
"Baiklah...tapi beritahu ayahmu dulu-baru aku mengijinkan."
Jaemin mengangguk patuh, lalu segera berlari ke arah pintu aula olahraga. "Saem, gidaryeo!"
Suzy hanya terkekeh. "Aigoo~ anak itu."
Baru saja beranjak berdiri, ponsel yang ada di saku celananya bergetar. Jisung.
'Jisung~ie.., kau sudah pulang?'
'Ajik. Eomma wasseo?'
Suzy menggeleng sambil berjalan ke tengah aula. 'Ajik do..eomma menunggu seseorang.'
'Nugu?'
Senyum Suzy mengembang, 'Apa kalau eomma membawanya..kau mau memanggilnya hyeong?'
Jisung hanya terdiam, remaja itu mengeryit heran.'Hyeong?'
Suzy mengangguk-'iya'
'Geurrae..aku akan memanggilnya hyeong.'
'Anak pintar..tunggu eomma ne. Tetap di sana, lima belas menit lagi eomma akan di sana menjemputmu.'
'Ne eomma. Josimhae.'
'Ara..keuno.'
--
Jisung menatap ponselnya-heran. 'Mwoya? Hyeong? Nugu?'~~Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Life (COMPLETED)
FanfictionIni tentang perjuangan seorang ayah, luapan benci seorang anak, dan tentang kasih sayang dari orang-orang yang mengasihinya, Jaemin Suzy-Jisung Siwon