e l e v e n

5.2K 481 50
                                    

Pada hari keempat masa cutinya, Taehyung sudah merasa kembali sehat. Suhu badannya tidak lagi panas, pening di kepalanya juga hilang tanpa jejak. Terima kasih pada suami tercinta, tidak lupa juga bunda dan sang kakak yang rela direpotkan untuk membantu Jimin mengurusnya.

Taehyung merasa kembali segar saat air dingin membasahi seluruh bagian tubuhnya. Wangi sabun yang diganti sepihak oleh Jimin menempel dan menguar dari tubuhnya, aroma segar dari buah - buahan. Setelah pakaian santai melekat di tubuhnya, Taehyung berjalan ke arah ruang keluarga untuk menghampiri suami beserta kakaknya yang sedang asik berbincang.

Baru saja Taehyung mendudukkan dirinya di sebelah Jimin, suami kecilnya itu langsung berdiri dengan sedikit usaha.

"Loh, mau kemana?" Taehyung tidak terima ditinggalkan saat baru saja keduanya saling berdekatan.

"Mau pipis."

Jimin menjawab singkat sambil berlalu. Dari nada suaranya, dapat Taehyung pastikan bahwa suaminya sedikit merasa kesal. Jengah karena harus bolak - balik kamar mandi untuk sekadar buang air kecil. Kandung kemihnya pasti selalu penuh dan tendangan - tendangan kecil dari kaki mungil anaknya menambah keharusan untuk berkemih.

"Kasian banget suami lo." Suara sang kakak membuat Taehyung memajukan bibirnya. Tidak tega juga dia melihat Jimin yang seperti itu.

"By the way, gue mau liburan ke villa ayah weekend ini." Seokjin memulai topik baru.

"Tumben, kak. Bang Namu lagi free?"

Seokjin mengangguk, "Iya, lumayan dapet tiga hari. Lo mau ikut sekalian gak?"

"Gak usah deh. Tar ganggu lagi." Taehyung menjawab langsung tanpa berpikir, membuat sang kakak menaikkan sebelah alisnya.

"Lah, ngapain juga lo ganggu? Kan lo sama Jimin."

Barulah Taehyung merasa bodoh akan jawabannya sendiri, "Oh, iya ya." Cengiran konyol menghiasi wajah tampannya.

"Emang bego kadang - kadang, ya. Untung banget Jimin mau sama lo."

Taehyung berdecak, candaan kakaknya sedikit menusuk hati. "Jahat banget lo." Setelah beberapa detik menimbang - nimbang, akhirnya Taehyung kembali mengeluarkan suara. "Nanti gue bilang Jimin dulu."

"Pasti mau dia. Orang dari kemarin curhat mulu pengen liburan ke pantai."

Dan kebetulan, villa yang dimiliki Tuan Kim merupakan bisnis perhotelan di salah satu pantai di Incheon, Pantai Eurwangni. Meskipun selalu ramai—ini salah satu alasan Tuan Kim membangun bisnis di sini—jaraknya yang dekat juga membuat Seokjin berani mengajak Taehyung dan Jimin. Dengan usia kehamilan yang tidak muda lagi, tidak akan memungkinkan untuk Taehyung membawa suaminya ke Busan seperti yang sebelumnya telah direncanakan. Terlalu jauh dan beresiko.



***





Penghujung minggu telah tiba dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, kedua anak dari keluarga Kim pergi menuju Incheon bersama pasangan masing - masing. Liburan singkat yang diharapkan dapat melepas penat dari kesibukan yang telah berlalu dan mengurangi tekanan pada momen yang akan datang—khusus bagi Taehyung dan Jimin yang menunggu kelahiran anak pertamanya.

Taehyung dan Namjoon membawa mobil masing - masing. Tentu saja, karena meskipun berangkat dan pulang bersama, mereka tidak berencana untuk menghabiskan waktu di sana secara bersamaan. Kedua pasangan itu memiliki tujuan yang berbeda.

"Tidur, Chubs."

Taehyung berujar setelah sebelumnya melirik Jimin yang hanya memandangi langit sore itu melalui jendela mobil. Mengerti suaminya kesusahan terlelap di malam hari dan akan merasa mual jika menempuh perjalanan yang cukup membutuhkan banyak waktu menggunakan mobil, Taehyung mencoba menyuruh suaminya itu untuk tidur.

elated by you • kth × pjmWhere stories live. Discover now