t w e n t y o n e

3.7K 381 82
                                    


Seperti yang telah disepakati sebelumnya, hari ini Jimin berencana untuk menjemput suaminya ke bandara. Dan entah kebetulan dari mana, Seulgi dan Irene tiba-tiba datang untuk mengunjunginya tepat ketika Jimin hendak memasuki mobilnya. Meminta sang supir untuk menunggu sebentar, Jimin mengajak mereka berbincang sedikit dan mereka mengatakan bahwa alasannya datang hari ini adalah karena merindukan keponakan kecilnya yang menggemaskan. Dengan begitu, Jimin akhirnya mengajak kedua sahabatnya untuk pergi menjemput Taehyung lebih dulu sebelum menawarinya makan siang bersama.

Ketika mereka sampai di bandara, tentunya dengan mobil yang berbeda, Jimin berjalan cepat menjauhi mobilnya. Stroller Hyungmin sudah diambil alih Irene dan papa muda itu tidak merasa khawatir karena yakin sahabatnya itu pasti akan menjaga dan mengajak main sang anak. Maka dari itu, begitu mendapat kabar dari suaminya bahwa dia duduk di salah satu kursi tunggu, Jimin langsung melangkah untuk mencari sang suami.

"Tae!"

Taehyung yang sedang asik memainkan ponselnya tiba-tiba dikagetkan dengan suara halus yang meneriakkan namanya. Tersenyum, dia pun berdiri untuk menghampiri suami cantiknya. Namun, belum sampai kakinya berjalan lima langkah, si manisnya sudah lari terlebih dulu dan menerjang tubuhnya dengan kencang, memeluk tubuhnya erat seperti sepasang kekasih yang telah berpisah bertahun-tahun lamanya.

"Siapa yang kemarin bilangnya gak kangen? Siapa, hmm?" Tae memegang kedua paha Jimin di kedua sisi pinggangnya, menahannya agar suami kecilnya itu tidak terjatuh.

Sedangkan yang ditanya langsung bereaksi malu-malu, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang suami. "Diem kamu." Gumamannya terasa, karena bibir tebal milik Jimin bergerak kecil di atas kulit lehernya.

Taehyung tertawa kecil. Kemudian menepuk pelan sebelah paha kesayangannya, mengisyaratkannya agar turun dari tubuhnya.

"Kamu gak sendiri kan? Adek mana?"

Jimin menggeleng setelah berhasil menapakkan kakinya di atas lantai, lalu bergerak untuk memeluk lengan suaminya.

"Di sana. Dijagain Seulgi sama Irene." Jari telunjuknya yang pendek menunjuk ke arah sebrang, memperlihatkan Irene yang berjongkok di depan stroller anak kesayangannya.

Keduanya mulai melangkah, menghampiri pasangan yang mau berbaik hati menjadi pengasuh sementara anaknya.

"Jadi orang sibuk ya, pak, sekarang."

Taehyung berdecak sebagai tanggapan dari sindiran Seulgi.

"Ada oleh-oleh gak nih?" Masih sambil bercanda, Seulgi mengulurkan tangannya ke hadapan Taehyung.

"Gak ada. Bulan kemarin baru gue kasih, ya."

Seulgi cemberut, sedangkan Jimin terkikik geli di sampingnya. Merasa lucu karena suami dan sahabatnya ini selalu berdebat kecil setiap kali bertatap muka.

"Kan lo ke luar negerinya juga tiap bulan."

"Miskin gue lama lama, kalo harus ngasih oleh-oleh juga ke orang gak penting kayak lo."

"Heh, sialan lo!"

Boneka koala Hyungmin dilempar secepat kilat, membuat ayah muda satu anak itu tidak sempat menghindar. Untung saja hanya mengenai dada, jika wajahnya yang menjadi sasaran, dia pasti akan malu karena itu sangat tidak keren.

"Udah, udah. Mau makan siang di mana?" Jimin menengahi dan memeluk boneka kecil itu.

Pertengkaran kecil kembali terjadi selama beberapa saat karena perbedaan keinginan antara Taehyung, Seulgi dan Irene. Jimin kembali menengahi dan mengusulkan salah satu restoran yang menghidangkan ketiga menu yang diinginkan oleh masing-masing suami dan sahabat-sahabatnya. Seulgi yang mengerti kalau pasangan di depannya itu sedang membutuhkan waktu berdua, mengambil inisiatif untuk membawa Hyungmin ke dalam mobilnya, agar sepasang orang tua muda itu dapat bermesraan tanpa terganggu rengekan bayinya.




elated by you • kth × pjmWhere stories live. Discover now