t w e n t y f i v e

3.4K 394 95
                                    


Semakin Hyungmin tumbuh besar, semakin banyak pula hal - hal baru yang dilakukannya. Hyungmin mulai berani berjauhan dengan Jimin, dengan memilih bermain di rumah oma - opa Kim bersama Nami. Hyungmin mulai berani melanggar peraturan yang orang tuanya terapkan. Terlebih, dia juga sudah terlampau sering mengutarakan apa yang diinginkannya; meminta seorang adik dan berjanji akan menjadi kakak yang baik.

Taehyung sedikit banyak menurunkan sifat 'tidak mau kalah'-nya pada sang anak. Apa yang dimiliki orang lain, terkadang harus dimiliki juga olehnya. Maka tidak heran, semakin Hyungmin mengenal banyak teman, semakin macam - macam pula permintaannya. Dan untuk yang satu itu, Taehyung dan Jimin sudah memikirkannya sejak beberapa bulan ke belakang.

Pertimbangan dari berbagai hal sudah dilakukan, keresahan yang dimiliki juga sudah saling diutarakan; Taehyung khawatir kesibukan mereka akan menjadi sedikit hambatan dan Jimin takut jika perhatiannya tidak bisa terbagi rata pada kedua anaknya kelak. Namun pada akhirnya kesepatan sudah diputuskan, anak kedua mungkin bisa membuat keluarga kecil mereka semakin dekat dan hangat.

Langkah pertama yang mereka lakukan tentu dengan menghentikan pemakaian alat kontrasepsi pada Jimin, yaitu IUD (Intra-Uterine Device) progesteron, sebuah alat kontrasepsi yang dipakai dalam rentang waktu 3 sampai 5 tahun. Memang benar - benar pencegahan yang baik. Dan hal positifnya, alat kontrasepsi jenis ini adalah salah satu yang tidak memberikan efek samping pada kesuburan. Taehyung jelas tidak mau merusak sistem tubuh sang suami dalam memilih hal - hal penting seperti ini.

Setelah hari itu, Taehyung dan Jimin bahkan lupa pada tujuan awalnya karena kembali fokus pada pekerjaan masing - masing. Hyungmin—yang terkadang merasa dirinya sudah besar, sesekali menjadi manja pada papanya, membuat Jimin mendengus malas karena sikap tidak konsisten sang anak.


***


Sejak akhir tahun lalu, Jimin sudah memiliki rencana untuk merombak dan mendekorasi ulang butiknya. Rasanya sudah terlalu lama dan kantornya membutuhkan sesuatu yang baru. Mulai dari lobby, Jimin memberi intruksi pada beberapa tukang yang dipekerjakan. Menanggalkan beberapa hiasan kayu yang mulai rapuh dan menggantinya dengan hiasan baru yang lebih menarik.

Berlanjut ke ruang koleksi, kali ini Jimin memilih untuk turun tangan beserta para pegawainya. Mengganti letak maneken - maneken yang terpajang dan mengganti baju - baju yang dipasang. Baju - baju model lama akan dipisahkan untuk dijadikan barang diskon, pikirnya.

Toko ditutup, sementara di dalam, keadaan cukup ramai dengan orang - orang yang bekerja sesuai dengan bagian masing - masing. Tengah hari hampir terlewati, sedangkan mereka baru saja mendapat pemberitahuan untuk istirahat. Tidak terkecuali seorang Kim yang menjadi pimpinan di sana.

Memasuki ruangannya, Jimin memilih beristirahat dengan berbaring di atas sofa, kedua kakinya dinaikkan untuk diselonjorkan. Bekerja seharian dengan gerak yang tidak terbatas membuat badannya terasa sangat lelah, juga pinggang yang terasa pegal. Pagi tadi, Jimin sempat mengalami keram perut yang muncul dan hilang secara bergantian. Ditambah beberapa faktor lain yang membuat dia merasa asing pada tubuhnya, Jimin sempat berpikir bahwa dirinya sudah hamil lagi.

Perlahan, Jimin menaruh sebelah tangannya di depan perutnya yang masih terhalang oleh kain. Bajunya mulai disingkap ke atas dan kini, telapak tangannya mengelus kulit perutnya yang masih begitu rata.

"Apa aku udah isi lagi, ya?" Jimin bergumam dengan tangan yang masih bergerak, kemudian dia mengernyit. "Tapi masa cepet banget, sih? Baru juga lepas dua bulan lalu."

Meskipun dokternya mengatakan bahwa tidak ada efek samping yang membahayakan bagi perkembangan rahimnya setelah pemakaian alat kontrasepsi selama hampir 5 tahun, Jimin tetap merasa pesimis untuk bisa mengandung lagi. Takut, itu perasaan yang pasti muncul. Jimin hanya bisa terkekeh malu ketika rasa percaya dirinya baru saja meningkat, menertawakan pikirannya sendiri yang mungkin saja tidak terjadi dalam waktu dekat ini.

elated by you • kth × pjmWhere stories live. Discover now