.
Disclaimer : BTS – Big Hit Entertainment
Catatan : AU. Sebenarnya Yoongi hanya berniat membeli camilan untuk teman begadang, tapi ternyata yang didapatnya tak hanya sekedar kantong keripik kentang.
.
.
.
Tersangkanya ada dua.
Pertama, seorang pemuda berpipi tembam memakai apron biru tua dengan nama minimarket tempatnya bekerja, yang seharusnya; atau sebetulnya, ingin menata sekardus besar keripik kentang di rak paling atas menggunakan kursi penyangga karena persediaannya habis dan harus diisi.
Yang kedua, pria berkulit putih berambut jelaga dengan gaya cepak ala tatanan salon mahal, tadinya sedang merutuk tak suka di depan rak camilan impor yang kebetulan kosong, tempat dimana dia biasa menjumpai keripik kentang kesukaan berjejer indah. Pria itu hendak bertanya pada seorang pegawai tentang camilan yang dimaksud, saat telinganya mendengar suara teriakan nyaring dan hal terakhir yang sempat disadarinya adalah serbuan kantong keripik kentang yang berjatuhan dari atas, ditambah dengan, ng......
Seorang manusia.
Jika saja Yoongi bisa lekas bernapas dan sadar lebih cepat, dia pasti akan langsung berteriak jengkel agar makhluk itu menyingkir dari dadanya. Atau jika dia bisa menggerakkan lengannya sendiri, Yoongi tidak akan segan-segan melempar makhluk tersebut ke samping dan menyumpah setelahnya. Tapi karena dua-duanya mustahil dilakukan saat ini, maka Yoongi hanya mampu berbaring pasrah di lantai, menanti yang bersangkutan menikmati waktunya di atas tubuh orang lain tanpa rasa bersalah.
Setelah beberapa menit yang terasa begitu lama; terutama dengan badan tertindih seperti itu, telinganya menangkap rintihan pelan dari sosok tersebut disertai kepala berambut merah jambu yang sontak mendongak terkejut.
"Maaf aku terpeleset la.......oh, bukan Jungkook?"
Protes, teguran, atau kalimat manapun yang nyaris meluncur dari bibir Yoongi reflek tertelan kembali. Pemuda itu manis sekali. Dan alih-alih melampiaskan kekesalannya, Yoongi hanya mampu menganga diiringi delik heran dari sepasang mata yang melebar.
"Sering jatuh begini?" sergahnya tanpa bisa mengalihkan pandangan. Tunggu, bukankah itu terdengar seperti sindiran? Atau ajakan mengobrol? Halo, dia sedang apa sih? Harusnya pemuda itu dimarahi, bukan malah ditanyai!
Selagi otak Yoongi gamang dengan pikirannya sendiri, sang pelaku justru mengangguk.
"Un, begitulah. Aku sangat ceroboh."
Raut yang meringis canggung dengan mata minimalis itu mengerjap berulang kali, membuat Yoongi tak bisa berteori lebih jauh selain menganggap bahwa jawaban tersebut terdengar jujur. "Aku hanya mau keripik kentang, ngomong-ngomong," tukasnya, memberitahukan tujuan awal, "Dan tidak dengan bonus dirimu."
"Oh! Ya ampun! Tentu! Tentu saja!" pemuda itu memalingkan kepala sambil menyambar dua kantong keripik berukuran paling besar dan menyodorkannya dengan antusias, "Satu? Tiga? Tujuh? Atau Anda mau semuanya?"
Terdengar suara decak lirih dan keduanya menoleh untuk menemukan seorang pemuda lain memakai apron serupa sedang nyengir kuda seraya memungut kursi yang tertendang ke rak sebelah.
"Pengunjung lain melihat kemari lho?" tukasnya dengan nada setengah serius dan setengah mencibir, "Bisa berkenalan sambil berdiri kan? Kalian memblokir lorong ini."
Yoongi mengedarkan mata ke sekeliling dengan susah payah karena, sungguh—sukar sekali mengalihkan perhatian dari pemuda berambut merah jambu tersebut. Dan, ya, sejumlah pengunjung sedang bergerombol di sekitar rak sembari berbisik-bisik tentang sepasang makhluk yang selonjoran diantara belasan kantong keripik. Padahal sudah digunjing dan ditatap oleh berpasang-pasang mata. Harusnya Yoongi merasa malu dan bersalah, tapi anehnya, tidak.
YOU ARE READING
MEILI | BEAUTIFUL (YoonMin)
Fanfiction[BTS - YoonMin/SugaMin] Segalanya yang ada pada Jimin itu cantik, termasuk sepasang mata yang membius Yoongi hingga ke dalam sukma. Tapi jika diminta bercerita, Yoongi akan berpikir dua kali karena buku tulis setebal apapun tak akan cukup menampung...