...
Perasaan kesal karena panggilan dari dirinya tidak diangkat , Marvin pun dengan cepat melangkahkan kakinya hingga sampai ke tempat parkiran dan dengan segera ia pun masuk ke dalam mobilnya itu.
Mobil tersebut melaju dengan cepat hingga melewati sebuah cafe dan ada sebuah mobil berwarna silver dengan BK 0910 SL yang ia yakini adalah mobil Stella sehingga akhirnya Marvin memakirkan mobilnya di salah satu tempat yang kosong.
.
.Tap .. Tap .. Tap ..
Suara hentakan kaki yang cepat dan sepasang matanya melihat Stella sedang berduaan dengan seorang pria yang rasanya tak asing baginya.
Dekat ... Dekat ... Dan akhirnya ia sampai di meja nomor 23 dimana terpampang dua orang lawan jenis ini sedang asyik ngobrol dengan tawa serta canda yang tak bisa ia lakukan bersama dengan Stella.
.
.P.O.V. Stella
Seketika aku menolehkan wajahku ke arah timur dan dengan terkejutnya aku melihat orang yang tadi aku reject telfonnya , dan orang itu sedang berada disini ... Dia juga menatap kami ... "Apa dia bakal marah-marah disini ? Omoo ... Gimana nih kalo tau gitu tadi gue angkat telfonnya" omel Stella dalam hati dengan mata yang pura-pura melihat ke arah lain...
P.O.V. Marvin
Diriku yang kini tak bisa lagi tahan melihat wanita yang kucintai ini berlama-lama dengan pria lain , apalagi kini tangan pria itu memegang tangan Stella ... Tentu saja dengan spontan aku berjalan ke arah pria tersebut lalu menarik Stella di sisiku tanpa memikirkan resiko yamg bakal aku terima ...
.
.
"Woi , sakit tauuu ... Gilak ya loe .. " teriak Stella saat dirinya ditarik paksa oleh Marvin.
"Apa-apaan bapak ini , saya sekarang lagi sama Stella dan ini diluar jam mapel bapak jadi apa hubungannya dengan bapak hah?" timpal Rio dengan gaya sok premannya itu ..."Mungkin kamu belum tahu ya .. Saya itu calon suaminya Stella ... Jadi tentu saja saya berhak dong 24 jam buat jagain Stella sedangkan kamu ? .. Kamu bukan siapa-siapa nya Stella ... Jadi lebih baik kamu jauhi Stella .." Ucapan itu tiba-tiba saja keluar dari mulut dosen killer ini akibat level kecemburuannya sudah memuncak. Jadi wajar saja Marvin tanpa pikir panjang mengucapkan hal yang mungkin akan membuat dirinya dan Stella beramtem lagi ...
...
-Mobil-
"Apa sih loe? Sok-sok an ngaku calon suami gue ... Jadi dosen gue aja , gue dah eneg apalagi jadi suami gue ... " sembari baru masuk mobil mulut Stella sudah tak bisa diam lagi menahan rasa kesalnya kepada si dosen killer itu ...
"Honey .. Ehh maksud saya Stella , saya itu kan sudah pernah bilang kalau saya sayang banget sama kamu dan saya gak mau kamu deket apalagi pegangan tangan sama cowok lain Stell ... " ulas Marvin dengan suara pelan karna tak mau membuat Stella semakin marah dengannya walaupun mungkin ia sudah sering dengar celotehan-celotehan Stella yang mirip seperti burung beo itu.
...
Mobil terus melaju dan kini mobil tersebut sudah sampai tepat di depan rumah Stella dan dengan segera Marvin langsung turun dan membukakan pintu untuk Stella sambil membisikan " Sorry Stell , love you " dan akhirnya diakhiri dengan kecupan manis di pipi Stella.
.
.Deg ... Deg ... Deg ...
Hati Stella pun tiba-tiba berdegup kencang serasa ingin keluar dari tempatnya. Namun ia segera menghentikan itu semua dengan berlari ke dalam rumah dan mengunci pintu. Kini sudah bisa dipastikan pipinya itu sudah sangat merah seperti kena blush-on ...
...
Marvin sedari tadi menatap Stella hingga masuk merasakan bahwa dirinya itu kini telah tergila-gila dengan wanita beo ini dan ia tidak bisa jauh lagi darinya sekarang ...
====================== continue ....
Happy reading 😊
Hope u enjoy it , readers 😉
.
.
.
Don't forget to like , and follow thor yah biar terus dapat notif nya 😊
Kalo perlu add list kan aja ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer My Life
Romance- Stella Lawrence - Hidup gue yang awalnya menyenangkan kini berubah menjadi bencana yang seakan menarikku untuk jatuh kedalam lubang tersebut. Itu semua karena perjodohan itu ! - Marvin Giorgino Lorentz - Dunia saya yang dipenuhi dengan berbagai ke...