Kami itu seperti SCTV satu untuk semua
~ Trio Osum
******
Seperti biasanya, SMA Nusa Bangsa selalu ramai dengan berbagai kegiatan siswa - siswinya dari yang bergerombol di lapangan, kantin, bergosip ria di dalam kelas dan bahkan masih ada yang baru datang.
Tapi semua itu adalah hal yang sudah biasa bagi gadis cantik dengan tubuh kecil tapi ber aura dingin yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan tak lupa dengan aerphone yang selalu menemaninya sambil menyusuri koridor sekolah yang tak terlalu ramai.
Gadis itu termasuk dalam jajaran anak ter famous
di sekolahnya. Bukan hanya cantik, tapi juga karna prestasi dan kepintarannya lah yang membuatnya di segani. Tak sedikit kaum adam yang selalu berusaha mengejarnya tapi berujung patah hati, karna hati gadis itu bagaikan Gunung Es yang sangat sulit di cairkan.Jangankan meluluhkannya, mendapatkan senyumnya saja adalah hal yang sulit. Gadis itu selalu bersikap dingin kecuali pada orang - orang terdekatnya. Sebenarnya Dia tak sendiri, dia memiliki Sebuah Geng yang semua anggotanya adalah anak terpandang di seantero sekolah. Geng mereka sering di sebut Geng Pembabal, tapi jangan salah dengan namanya. Karna Geng mereka lah sang penyelesai masalah.
Ceklek
" Yaraaaaaaaa " Teriak seorang gadis berambut sebahu ketika melihat orang yang di tunggunya akhirnya datang.
" Berisik " Kesalnya, kemudian berlalu duduk di dekat gadis yang meneriakinya tadi.
" Kenapa ? " Ketus gadis yang tak lain adalah Yara.
" Hehehe... Ajarin PR Fisika yang ini dong, gue gak ngerti. Kata Edi, lo yang kemarin bikin soalnya " Cengir gadis yang Name tagnya bernama Arlizah Sabila.
" Nih "
" Loh, kok buku sih? gue kan minta diajarin " Protesnya karna Yara menyodorkan sebuah buku.
" Udah, pake yang itu aja. Semua soalnya udah gue jawab tadi malam " Jelasnya sambil membenamkan kepalanya di antara lekukan tasnya yang berada di atas meja.
" Ck, dasar lo " Decak Lizah, yang niat awalnya ingin belajar bersama Yara, tapi karna gadis itu sepertinya sedang Bad Mood. Jadi Lizah langsung menyalin Rumusnya ke buku PR nya agar lebih mudah.
Lizah tak satu kelas dengan Yara, dia memang meminta agar gadis itu ke kelasnya untuk mengajarinya.
" Zah "
" Hemmmm "
" Bang Dhika titip salam "
" Hemmmm "
" Tuh dia lagi liatin lo terus "
" Hahhhh? Mana - mana? " Katanya celingguk - celinggukan mencari seseorang.
" Di rumahnya mungkin " Jawab Yara dengan wajah sok tak berDosa
" Tau ' ah " Balasnya Malas. Karna menanggapi Yara yang hanya menguras kesabaran saja. Sedangkan Yara sudah tersenyum puas melihat sahabatnya itu kesal karna ulahnya.
Yara terdiam sesaat. Seperti teringat sesuatu, ia merogoh benda pipih dari saku seragamnya dan menekan beberapa angka, lalau terdengar nada sambung dari sebrang sana.
" Hallo "
" Iya, key. Kenapa? "
Suara ini? Batin Yara ragu.
" Ray, Abang Mana? "
" Dia lagi sibuk, jadi aku yang angkat. Kenapa emangnya Key? kamu butuh sesuatu "
![](https://img.wattpad.com/cover/162646880-288-k822924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Moment(C.M.Story)
Teen FictionSeperti Senja dan Fajar yang berbeda tapi saling melengkapi... Kisah tak lazim dari sebuah persahabatan yang dibumbui dengan drama dan kekacawan. Kemudian di olesi dengan cinta dan kekonyolan.