Jika kau bukan untuk ku, lalu untuk siapa ?
~ Andhika F.A
*****
" Nil, Nanti kakak gak bisa jemput kamu yah soalnya kakak juga ada kegiatan di kampus "
" Iya deh, entar aku pulang nya sama Anna aja. Yaudah aku masuk dulu, bye kak " Kata nya sambil mengecup pipi wanita cantik yang ia barusan panggil kakak.
.
.
.
." Yeyeye, semangat guys "
" Kapten nya ganteng bangettt jirrrr "
" Pangeran ku ayoo semangattt "
" Lope yu ganteng, aku pada muh "
" semangat go go go semangatt guys "
" Sayang ku, cinto ku, ganteng kuh ayooo semangattt "
Kurang lebih begitulah sorak para Siswi - siswi yang ada di lapangan basket menyaksikan idola mereka yang tengah bermain dengan keringat yang bercucuran membuat mereka yang menyaksikan nya menjerit histeris.
" Isss, masih pagi juga udah kayak orang gila teriak - teriak. Kayak gak ada kerjaan lain aja " Decak gadis yang baru saja datang dengan beberapa buku tebal yang ada di pelukannya.
Ganis itu melangkah dengan santai tampa mempedulikan teriakan para siswi - siswi yang berteriak bak orang kesetanan.
" Alayyy, sampai histeris banget kayak baru liat artis Korea aja " Batinnya kesal
Dia tak habis pikir, kenapa hampir semua siswi- siswi yang ada di sekolahnya sangat gemar berteriak yang tak ada faedah nya demi menyemangati para pemain basket idola mereka.
Sungguh aneh..Pikirnya" BUGG "
" Awwwww " pekik seseorang.
" Eh - ehh, Sorry gue gak sengaja. Aduhh lo gak papa kan ? " Tanya nya sambil berlari menghampiri orang itu.
" Ohhhh, ternyata elo yang ngelempar bola basket ini sampe ngenain kepala gue hah? " kesal gadis itu yang tak lain adalah Nila.
" Iyya, tapi gue bener - bener gak sengaja. Lagian gue juga
udah minta maaf kan sama
lo, jadi jangan nyalahin gue dong !" Bela pria itu" Enak aja Lo klo ngomong, sakit nih kepala gue. Dasar cowok nyebelin " Dengus nya sambil berlalu meninggalkan area lapangan itu dengan kekesalan yang sudah hampir meledak. Sedangkan pria tadi hanya menatap punggung Nila yang semakin menjauh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Ehh Lam , ngapain lo bengong disitu ? " Kata salah satu taman nya sambil menyodorkan Air mineral.
" Gini Bid. Tadi bola yang gue lempar gak sengaja ngenain kepala cewek, terus dia malah nyalain gue padahal gue kan udah minta maaf dan habis itu dia langsung pergi gitu aja " jelas nya
" Ohhh, kirain apaan. Udah deh gak usah di pikirin, cewek mah emang gitu rada sensian "
Kemudian mereka kembali melanjutkan latihannya..
.
.
.
.
.
." Beuhhh, tumben nih dateng - dateng mukanya udah kusut gitu, kenapa nih ? " Sambar Ferul yang tengah sibuk melakukan aksi tarik menarik buku dengan Yara.
" Lupa di setrika tuh mungkin mukanya " Timpal Anna yang sedang fokus pada layar Ponsel nya. Sedangkan Nila semakin mendengus kesal mendengarnya.
" Ferulll, taiiiii. Jangan narik buku gue entar sobekkkk " Teriak Yara kesal
" Yaelah minjem doang kalik Yar, PR Mtk gue belum kelar nih " Protesnya
" Tau nih Kecebong, bagi - bagi dikit napa sih. Emang lo gak inget apa kata pak Budi, orang yang pelit itu entar kuburan nya juga sempit. Mau lo kayak gitu " Ceplos Dhika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Moment(C.M.Story)
Dla nastolatkówSeperti Senja dan Fajar yang berbeda tapi saling melengkapi... Kisah tak lazim dari sebuah persahabatan yang dibumbui dengan drama dan kekacawan. Kemudian di olesi dengan cinta dan kekonyolan.