Sampai....

88 7 2
                                    

Kadang kita harus mengalah dengan takdir yang kita buat sendiri...

~ Keyara Alfany. R

******

Aku sudah biasa seperti ini. Tapi kenapa rasa ini lebih terasa berbeda dari biasanya? kenapa semakin hari semakin dalam?

Menyerah??

Mungkin disini aku harus berhenti menunggu  orang yang tidak pernah mau berhenti melangakah.

Inilah sebuah titik, dimana aku dan Dia di takdirkan seperti Senja dan Fajar yang tidak akan bisa bersatu dan bertemu walau hanya sesaat...

MINGGU

08 : 30

' Tok Tok Tok '

" Illa kebbo, bangunnnnnnn uhuk - uhuk...Adahhh keselek lagi. Woyyyy Illa buruan bangunnnn " Teriak suara itu sambil memukul - mukul pintu kamar Qilla.

Tentu saja gadis itu tau siapa pelakunya, karna orang itu hampir setiap hari menghuni rumah nya.

" Berisik, gue masih mau tidur " Inilah zona nyaman gue, dengerin musik sambil berseluncur indah di alam mimpi. Tapi kyak nya sebentar lagi gue bakal mimpi buruk klo terus - terusan denger ocehan tuh bocah.

" Qilla, bangunnn dong. Terus bukain gue pintu " Rengek nya.

" Iya - iya, bawell "  Karna gak tega, akhir nya gue bangun dan bukain pintu buat itu bocah. Karna walau bagamana pun dia tetap sepupu gue yang paling....errrrr pengertian dan klo dia juga sampai kenapa - napa gue juga yang bakalan di ceramahin Mama.

" Apaan "

" Aelah, buka pintu doang lama banget sampai lumutan nih nunggu " Cerocos nya lalu tanpa Izin langsung naik ke kasur sambil ngemilin keripik singkong Qilla yang masih utuh tanpa kurang sepotong pun

" Bilang aja cemilan Lo di rumah habis, maka nya langsung kesini " Yeah. Itu lah hoby nya bila datang kesini dengan alasan cemilan di rumah nya habis, dan alhasil semua cemilan gue jadi bahan mutilasi nya dia. Padahal Mini Market berada tepat di depan rumah nya.

" Gak kok, cemilan di rumah banyak. Gue kesini karna di rumah gak ada orang, Mama papa lagi keluar Kota. Sedangkan Abang ada kegiatan di sekolah nya " jelas nya yang masih sibuk ngemil sambil ngutak atik ponsel Qilla yang hebatnya tak ber sandi.

" Uhuk - uhuk "

Sedangkan sang pemilik kamar hanya geleng - geleng kepala sambil menyodorkan segelas air yang ada di atas nakas

" Hayooo, kemana lo kemarin heh? bolos kan? " Katanya penuh selidik, sambil memincingkan mata curiga.

" Bawell " Jawab nya acuh seolah - olah tak ada yang terjadi kemarin.

" Ehh, mau keman lo? "

" Mau naena, kenapa? " 

" Ikuttttt. Emang sama siapa La? " Tanya nya polos

' Bug '

" Awwwww, atit tau "

" Makan tuh, masih pagi juga udah bikin naik darah " kesal Qilla sambil menutup pintu kamar mandi dengan agak keras.

" Aii, Segede gini masa mau di makan" kata nya sambil membolak - balikan Novel yang keterlaluan tebal yang tadi mendarat dikepalanya
.
.
.
.
.
.
.

Bising nya suara mesin mobil yang selalu berlalu lalang tak pernah hilang dari Kota yang bernama Jakarta. Sama hal nya dengan Siang ini, tampak sebuah rumah yang keadaannya sekarang sudah seperti kapal pecah.

Precious Moment(C.M.Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang