Jangan lupa vote~
PARK JIMIN POV
Aku berjalan kearah kelasnya hari ini, sudah saatnya aku mencoba untuk menjadi diriku sendiri, tanpa diatur oleh orang lain.
Aku berjalan dengan pandangan menunduk, kenapa semua ini terjadi padaku? Memangnya sebegitukah cintanya Taehyung kepada kekasihku sehingga membuatnya buta?
Aku sudah tidak peduli. Ibuku benar, mulai sekarang aku harus mempertahankan apa yang seharusnya menjadi hakku.
"Hey, sudah lama menunggu?"
Aku menolehkan pandanganku kearah pria yang berdiri dihadapanku, dengan senyuman manis aku mengamit jemarinya dan melangkah menuju kantin.
Sementara pria yang berada dalam genggamanku sekarang hanya tersenyum sembari sesekali mengusak rambutku, aku suka saat dia bertingkah memanjakanku.
"Aku lapar~" Rengekku.
Aku tau aku manja, memang seperti itu kenyataannya bukan? Dia terkekeh lagi, aku suka saat dia tersenyum karenaku.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia merangkul bahuku dan mendudukkanku disalah satu kursi kantin.
"Mau makan apa? Biar aku yang pesankan." Katanya.
"Apa saja."
Min Yoongi kembali melangkah, memesankan makanan untuk kami berdua. Aku hanya tersenyum manis dan memainkan ponselku, hingga Yoongi duduk tepat dihadapanku dengan membawakan dua mangkuk ramyeon.
Aku tersenyum senang, melihatku yang seperti kucing kelaparan ia hanya menyunggingkan senyumannya. Ah, aku benar-benar jatuh cinta pada lelaki ini.
"Pelan-pelan makannya sayang."
Ia menggerakkan jari telunjukknya untuk mengusap sudut bibirku yang terkena kuah ramyeon, aku tersenyum malu. Min Yoongi selalu bisa membuat hatiku tidak karuan, kurasa keputusanku sekarang memang benar.
Aku tak akan melepaskan Min Yoongi dalam kehidupanku, sekalipun Kim Taehyung yang akan menghalangiku.
***
"AKU TIDAK MAU TAU! KAU HARUS MEMBANTUKU HYUNG!"
Pria berbadan tegap itu menghela nafasnya kasar, kenapa adiknya ini sangat keras kepala?
Sang adik terus meronta meminta bantuan kepada kakaknya, walaupun sudah diberi penolakan oleh sang kakak berkali-kali, tetapi hatinya tetap kekeuh ingin mempertahankan keinginannya.
"Dengar, aku ingin membantumu Kim Taehyung. Tetapi, lawanku disini tidaklah mudah kau sangat tau itu, Hoseok tidak akan memberikanku peluang untuk melenyapkannya, apalagi jika kekasihku sendiri sampai tau."
Sang adik memejamkan matanya erat, sebelum ia kembali berteriak histeris. Ia hanya menginginkan cintanya, apakah sesulit itu untuk mengabulkan permintaannya?
"Kau lebih mementingkan kekasihmu sendiri daripada aku hyung?" ia kembali berbicara.
"Bukan begitu maksudku, kalian sama-sama penting dalam hidupku, untuk itu Taehyung aku rasa kau harus merelakannya kali ini. Apa kau tidak lihat? Mereka semakin bertambah mesra."
Pria bernama Taehyung itu mengalihkan pandangannya kearah kantin, saat itu juga air mata mulai menggenang dipelupuknya.
"Namjoon?"