Kayaknya part ini juga bakalan ceritain tentang masa lalu kakak yeoreobun, jadi bacanya pelan-pelan ya biar paham~~
--Flashback--
Taehyung mengedarkan pandangannya menatap kelas barunya. Semua mata tertuju kearahnya, termasuk pria berbadan buntel yang duduk tepat dihadapannya.
Pria bersurai blonde itupun tersenyum kotak, berusaha bersikap ramah pada pria buntel yang kini akan menjadi teman sebangkunya.
Pria itu tersenyum manis, hingga membuat kedua matanya bebentuk garis lurus dengan pipi gembil yang sepertinya enak untuk dicubit.
"Annyeong Taehyung-ssi." Sapanya.
"Annyeong Park Jimin-ssi." Taehyung beranjak duduk dikursi yang terletak disamping Jimin, semua pusat pandangan masih tertuju kearahnya sebelum Kim-songsaenim menyuruh untuk duduk kembali memperhatikan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jimin menoleh kearah teman barunya, senyumannya tak pernah luntur seakan ingin memamerkan betapa manisnya senyum itu.
"Kau ikut kekantin?" Jimin mulai membuka suara.
Sementara teman sebangkunya hanya menatap dirinya tak minat, pria jakung itu menggeleng pelan.
"Baiklah, jika kau berubah pikiran susul saja aku dikantin. Arra?"
Jimin melangkah menuju kantin meninggalkan teman barunya, rasanya ia senang sekali mendapat teman baru, dikarenakan Jimin orangnya memang agak pemalu dan sering bersikap manja. Jadi, tidak banyak siswa yang ingin Jimin temani, takut tidak nyaman katanya.
Sesampainya dikantin, pria beriris coklat gelap itupun melangkahkan kakinya kearah dimana pria bersurai hitam melambai-lambai kearahnya.
"Jiminie!"
"Jinnie hyung!"
Keduanya sama-sama berpelukan, tanpa menghiraukan sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mau makan?" Pria yang bername tag Kim Seokjin itu bertanya.
"Tentu, kau pesankan ya hyung."
Pria kelahiran desember itu mengangguk dan pergi meninggalkan Jimin kearah stand makanan.
Jimin merasa bosan, iapun mengedarkan pandangannya kepenjuru kantin hingga tak sengaja kedua manik coklatnya beradu pandang dengan seorang pria bersurai abu disudut kantin.
Tak berselang lama, Jimin memutuskan kontak mata mereka dan menunduk untuk menyembunyikan pipi sialannya yang merona. Entahlah, bocah bantet itu saja tidak mengerti kenapa pipinya tiba-tiba memanas.
"Makanan datang!" Seru Seokjin sembari meletakkan dua piring nasi goreng kimchi kearah meja, Jimin menatap makanannya dengan kilatan berbinar.
"Hyung, aku punya teman baru." Jimin memasukkan sesendok nasi kemulutnya, sambil menatap lawan bicaranya yang sibuk menyeruput es jeruk.
"Woah, itu berita bagus Jiminie, siapa namanya?"
"Kim Taehyung, dia siswa pindahan dari Daegu."
Daegu?
Pria berbahu lebar itupun mengernyit pelan, tampak teringat sesuatu, tapi apa?
"Bisa kau kenalkan aku dengannya? Pasti akan sangat menyenangkan jika dia bergabung bersama kita."
Jimin mengangguk membenarkan, tak sengaja matanya melirik kearah pintu kantin. Senyumnya kembali merekah, kala mendapati pria bersurai blonde menatap bingung kearah kantin.