Jungkook mengusap wajahnya kasar, ia bingung harus bertindak bagaimana. Sesosok pria yang menggandeng tangan Jimin dan mengantarkannya pulang kerumah Jimin, pria itu.Jangan katakan bahwa Jungkook tidak mengenal pria pucat itu, walaupun pria itu tidak mengenal Jungkook. Bocah berotot itu tentu sangat mengenalnya dengan baik, dia Min Yoongi.
Ingatan perihal Yoongi yang kakaknya katakan seminggu lalu memutar diotaknya selayaknya sebuah kaset. Jungkook bingung harus bertindak seperti apa, kebahagiaan dan keselamatan Jimin dipertaruhkan disini.
Tanpa pikir panjang Jungkook meraih ponselnya yang tergeletak diatas nakas tempat tidurnya, menghubungi kakaknya dengan segera.
"yeobseyo hyung, aku membutuhkanmu."
•••
Jimin berlari dari kamarnya dengan memakai seragam sekolah menuju halaman rumahnya yang terdapat sebuah mobil sport bewarna putih terparkir indah disana. Jangan lupa bahwa Jimin berangkat dengan seseorang pagi ini.
Kaca jendela mobil itupun terbuka perlahan, menampakkan sesosok pria tampan nan manis sedang tersenyum kearahnya, Jimin membalas senyumannya dan munundukkan kepalanya agar bisa melihat pria itu dengan jelas.
"Sudah siap mochi?" Jimin mengangguk tanda balasan dan segera meraih ganggang pintu mobil dan membukanya, ia masuk kedalam mobil dan segera duduk dikursi samping pengemudi.
Jimin membolakan matanya kaget setelah melihat Yoongi dengan jarak yang terlalu dekat, sementara Yoongi hanya tersenyum.
klik
Jimin terkekeh pelan dengan pemikirannya sendiri. "Kenapa? Kau pikir aku akan menciummu mochi?" Yoongi memberikan smirk andalannya, membuat Jimin hanya menunduk menahan malu.
Sesampainya disekolah, sorot mata para penghuni disana mengarah tepat kearah mereka, dengan Yoongi yang setia menggandeng tangan Jimin dan Jimin yang membiarkannya.
Jimin tersenyum manis. "Hyung, mereka melihat kearah kita." Yoongi semakin mempererat genggamannya sembari menatap Jimin dengan lembut. "Tenang saja, mereka hanyalah orang-orang yang tidak punya kerjaan, menyibukkan diri dengan mengurus kehidupan orang lain."
Jimin hanya membalasnya dengan senyuman yang terukir manis diwajahnya, benar-benar membuat Yoongi jatuh cinta.
Tak berselang lama, akhirnya mereka sampai dikelas Jimin. Yoongi melepaskan genggaman tangannya dan mengecup pipi gembul Jimin sekilas, Jimin tersenyum kembali. "Belajarlah dengan baik mochi, aku pergi dulu. Oh iya, nanti kau pulang bersamaku, tidak ada penolakan." Tanpa menunggu jawaban Jimin, Yoongi melangkah menjauh meninggalkan Jimin dengan senyuman manisnya, menuju kelasnya.
Jimin melangkah menuju kursinya dan duduk manis menunggu sahabatnya datang, Kim Taehyung.
Sesosok pria dengan tubuh jakung membuat Jimin melonjak dari kursinya sembari melambaikan tangan kecilnya, Jimin menampilkan eye smilenya. "Pagi Taehyungie." Sementara yang disapa hanya mendudukan pantatnya tepat dikursi sebelah Jimin.
"Kau kenapa senyam senyum begitu? Menjijikkan." Jimin tak membalas ocehan Taehyung, ia hanya kembali tersenyum kearahnya membuat Taehyung kembali menatapnya jijik.
"Hoi, kalian sedang apa?" Keduanya sempat terkejut dan akhirnya memasang tampang kesal. "Kau mengangetkanku hyung, sebentar lagi bel masuk. Kenapa kau ada disini?" Seokjin tersenyum cerah. "Memangnya kenapa? Aku tidak boleh melihat adik tercintaku dulu pagi ini? Oh, sepertinya dia melupakanku karna pagi ini berangkat dengan seseorang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly - yoonmin ☑
Fiksi Penggemarboyfie or bestie? × bxb × yoon, top! jim, bot!