"Help me cover up this mess."
An unplanned murder took place in a coven of twelve witches.
[ fantasy/supernatural | 1893 w ]
note: this might be a snippet from a witch!au that i've been thinking to write featuring iz*one as a whole coven of witches :'> enjoy!
//
Dini hari tepat pukul tiga lebih lima, Choi Yena terbangun karena mimpi buruk. Mimpi itu mimpi yang sama dengan malam kemarin, dan malam kemarinnya lagi. Tak ada hantu yang seram atau monster pemakan daging di dalam mimpinya, hanya gelap. Gelap yang pekat, lebih pekat dari langit malam, dan tawa jahat yang melengking dari seluruh penjuru.
Yena pikir—tidak, ia cukup yakin bahwa ada yang mengirimkan setan mimpi padanya. Membutuhkan sihir gelap tingkat tinggi untuk mengirimkan setan mimpi pada seseorang, siapa pun itu pelakunya bukan melakukan ini untuk main-main.
Tapi, mengapa harus dirinya? Apa ada yang iri? Apa pula yang bisa membuat orang iri pada dirinya? Pyrokinesis bukan bakat yang unik, semua penyihir bisa belajar melakukannya. Ia bahkan belum menguasai mantra-mantra kutukan yang paling dasar. Tidak ada alasan untuk iri pada Choi Yena.
Menggelengkan kepala, Yena berusaha menepis pikiran-pikiran tentang siapa pengirim setan mimpi itu dan apa tujuannya. Lebih baik ia besok menemui Kwon Eunbi, meminta bantuan pada supreme-nya itu untuk melakukan ritual mengusir setan mimpi.
Kembali tidur adalah ide yang buruk. Yena tidak berniat melalui mimpi buruk tadi untuk kedua kalinya dalam semalam, maka ia bangkit berdiri dan beranjak ke pintu kamar. Lantai koridor terasa dingin menyengat pada kulit telapak kakinya, suasana di lorong itu remang-remang tanpa lampu atau lilin. Di luar, hujan deras membasahi bumi, ditemani kilatan petir dan guntur yang menggelegar.
Perlahan Yena menutup pintu kamar. Ia membuat bola api kecil sebagai sumber penerangan, lalu melangkah hati-hati menyusuri koridor menuju tangga.
Rumah tempat Yena tinggal bersama sebelas penyihir lainnya ini hampir sebesar puri. Letaknya di perbukitan dan dipagari hutan, jauh dari manusia dan peradaban mereka. Selain sebagai tempat tinggal, rumah tersebut juga merupakan tempat dua belas penyihir itu belajar bersama dalam menajamkan kemampuan sihir mereka.
Rumah ini dan seluruh halamannya diselubungi mantra pelindung. Mantra itu melindungi para penyihir dari makhluk-makhluk magis lain yang bersarang di hutan, dari sesama penyihir yang berasal dari coven berbeda, dan terutama melindungi mereka dari witch hunter—pemburu penyihir.
Saat ini witch hunter sedang marak. Yena dengar cerita dari teman-temannya dan dari pimpinan mereka sendiri, Eunbi, bahwa selalu ada penyihir yang mati hampir setiap hari di luar sana. Perseteruan antara kaum penyihir dan kaum manusia yang memburu mereka sedang panas-panasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERCUT ✓
Фанфикsupercut (n.) - a mash up of the best moments. a oneshot/drabble collection + anything i have in mind. by sonnenblum.