Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
an excerpt from a crime/bank-robbers!au fic featuring JYP Jackpot Team: Jae, Brian, Dowoon, Chaeyoung, Bambam, Changbin & Jisung.
(inspired by the above fanart, and a TV show called Money Heist.)
[ crime!au | 1078w ]
//
Son Chaeyoung masih ingat bagaimana ia berakhir di dalam van putih polos yang tengah melaju ke area Bank Shinham bersama enam pemuda, dan menjadi bagian dari sebuah komplotan perampok. Lagi.
Dalam memorinya yang agak buram dan berkabut, sebulan lalu ia adalah seorang buronan. Aksi perampokannya yang terakhir berujung pada baku tembak dan menewaskan rekan-rekan satu timnya yang tidak sempat melarikan diri. Chaeyoung sendiri hidup dalam persembunyian, tanpa tujuan, atau uang sepeser pun. Jika harus memilih, ia sudah menyerah sepenuhnya pada dunia, pada hidup, pada setitik harapan untuk pulang ke pelukan sang ibu.
Gadis mungil itu tak lagi memiliki sesuatu untuk bergantung. Keluarganya menghapus eksistensinya begitu saja, seolah Son Chaeyoung tak pernah lahir di dunia. Son Chaeyoung, gadis tak kasat mata, tanpa identitas dan tempat berpulang selain sel berjeruji besi.
Itu sebelum ia bertemu seseorang di sebuah diner di pinggiran kota, atau lebih tepatnya orang itu menemukannya. Sebagai seorang buron, tentu saja Chaeyoung hampir selalu menduga setiap orang yang ditemuinya adalah anggota kepolisian atau seorang detektif. Pada pemuda berkacamata ini pun, Chaeyoung seratus persen curiga. Meski penampilannya tak nampak seperti seorang tipikal detektif; maksudnya, mereka bisa berpakaian seperti gelandangan, kau tidak pernah tahu.
Nada bicara pemuda itu begitu tenang dan terlatih, ia bahkan tahu nama Chaeyoung dan sejarah kriminal yang mengikuti setiap langkahnya. Ia membelikan si gadis segelas minuman dan seporsi makanan ringan, membiarkan Chaeyoung mengisi perutnya yang tak ubah kaleng kosong berisi angin dan melepas dahaga. Chaeyoung masih ingat bagaimana si pemuda berkacamata menawarkan pekerjaan padanya, kata per kata. Pemuda itu mendekatkan duduknya, sebagaimana mestinya ketika kau akan membicarakan sebuah rahasia besar, matanya berkilat penuh misteri.
"Aku telah merencanakan sebuah perampokan besar-besaran. Rencana hebat ini tentunya membutuhkan orang-orang hebat pula untuk menjalankannya. Karena itu aku butuh kau dalam timku."
Chaeyoung, awalnya tertawa sinis. Sulit dipercaya bukan, orang asing ini membelikannya makanan dan tanpa basa-basi menawarkan sebuah pekerjaan yang telah merusak hidupnya dulu. Namun lebih sulit dipercaya lagi adalah reaksi Chaeyoung terhadap tawaran itu. Ia tak mengerti apa yang merasukinya saat itu. Seakan ada kobaran api yang membara di dalam dirinya, melalap habis segala logika dan akal sehat. Tinggal tekat impulsif dan antusiasme bersisa. Ia tersenyum miring, menatap si pemuda berkaca mata penuh atensi.
"Ceritakan lebih banyak soal perampokan ini."
Begitulah kira-kira, bagaimana ia menjadi bagian dari kelompok perampok yang memanggil diri mereka sendiri sebagai Jackpot. Jika Chaeyoung harus bercerita hingga ke masa awal ia memutuskan untuk menjadi perampok, maka cerita itu bisa ia jadikan satu novel tebal.
Pemimpin mereka adalah si pemuda berkacamata, Jae atau Jaehyung. Nama sandinya adalah Janus, diambil dari nama dewa Romawi bermuka dua: dewa permulaan, pintu gerbang, waktu, jalan keluar, dualitas, dan akhir. Jae adalah permulaan dari semua ini, dan sebagaimana nama sandinya, Chaeyoung yakin pemuda ini tak bisa dipercaya sepenuhnya. Tidak, Chaeyoung tidak memercayai siapa pun di dalam timnya sendiri, setidaknya tidak seratus persen.
Jae telah mempelajari arsitektur bangunan Bank Shinham selama berbulan-bulan. Ia tahu setiap jalan masuk dan keluar, baik publik mau pun rahasia. Ia hapal sistem ventilasi udara, bahkan setiap pipa saluran air. Ia adalah kunci pertama mereka untuk menginvasi bank tersebut. Ia juga akan berperan sebagai negosiator jika mereka sampai harus membuat kontak dengan kepolisian.
Anggota lainnya adalah Younghyun. Nama sandinya Apollo: dewa Yunani dengan banyak titel di bawah namanya. Beberapa di antaranya musik, seni, pengetahuan dan matahari. Younghyun memiliki sejumlah pengalaman merampok bank bersama adiknya, Jisung, yang akan Chaeyoung ceritakan pula nanti. Mereka baru tertangkap sekali, setelah merampok lima bank kecil di siang hari bolong dalam waktu dua bulan.
Kemudian ada Dowoon, alias si ahli teknologi. Nama sandi si pendiam itu adalah, ironisnya, Chaos. Chaos adalah sebuah entitas gelap yang mengawali semesta, dalam mitologi Yunani. Urusan alarm sistem keamanan, CCTV, dan sebagainya, akan ditangani oleh Dowoon. Ia adalah kunci kedua dalam rencana ini. Dalam sesi perkenalan diri tempo lalu, Chaeyoung ingat pemuda itu terbata menceritakan pengalamannya mencuri di rumah seorang konglomerat. Chaeyoung pikir, untuk gumpalan penuh kegugupan sepertinya, Dowoon cukup keren.
Anggota selanjutnya dipanggil dengan nama Bambam. Tidak terkesan mengintimidasi memang, tapi jangan salah, pemuda ini sudah merampok puluhan toko perhiasan sepanjang hidupnya. Nama sandi yang ia gunakan sebagai anggota tim ini adalah Poseidon, sang penguasa laut. Menurut Chaeyoung, ia agak sedikit narsistik, tukang pamer, dan menggemari gaya hidup glamor. Meski begitu, Bambam juga memiliki keahlian khusus, ia adalah ahli brangkas, yang tentunya sangat berguna.
Nah, yang satu ini, Changbin, sungguh menarik. Nama sandinya Orion, seorang pemburu yang kemudian ditempatkan di langit sebagai konstelasi bintang oleh Zeus. Ia adalah ahli pemalsu dokumen yang pernah melakukan aksi pencurian juga. Entah apa alasan utama Jae merekrut Changbin ke dalam komplotan perampoknya, namun Chaeyoung pikir laki-laki itu terlalu baik untuk membuang-buang masa mudanya sebagai kriminal. Jika saja mereka dipertemukan di sebuah situasi normal, sebagai dua manusia normal, bukan seorang buron dan penipu, mungkin mereka bisa menjalin pertemanan yang normal pula.
Apalah arti kata normal yang sesungguhnya? Sungguh, Chaeyoung tak tahu. Di kamusnya, kata itu sudah lama memudar.
Anggota terakhir mereka adalah adiknya Younghyun yang temperamental dan seorang berandal sungguhan: Jisung. Nama sandinya Typhon. Sangat cocok, Chaeyoung pikir. Typhon adalah monster ular raksasa yang sangat mematikan dalam mitologi Yunani. Anak itu tak seburuk kelihatannya, meski ia memang seorang berandal dengan selera humor yang brutal dan dua tangan yang telah menyentuh lebih banyak jenis senjata dibandingkan Chaeyoung. Kadang ia bisa berubah menjadi bocah biasa yang manja, seorang pencari perhatian, terutama pada sang kakak dan, sudah bisa Chaeyoung duga, pada Changbin.
Chaeyoung sendiri, memilih nama sandi Kyrene, seorang ratu dan penguasa sebuah kota yang dinamakan atas dirinya oleh dewa Apollo. Jadi, apakah tugasnya dalam tim ini? Tugasnya, bersama Changbin dan Jisung, adalah bersenang-senang dengan senapan. Tentu saja mereka tidak akan benar-benar "bersenang-senang" dengan senapan, sebab Jae sejak awal sudah menekankan bahwa mereka tidak akan menyakiti siapa pun: baik sandera mau pun petugas. Setidaknya mereka akan berusaha untuk tidak menyakiti siapa pun.
Satu hal lagi yang pernah Jae tekankan pada mereka: hubungan romansa atau bentuk hubungan personal apa pun (kecuali si kakak beradik yang memang terikat hubungan darah) sangat dilarang. Sebab ikatan personal dan emosional bisa mengacaukan segalanya. Persiapan mereka, rencana sempurna yang telah disusun sedemikian rupa, bisa hancur.
And how true it is, love may destroy everything.
Chaeyoung tahu apa yang Jae tak ketahui, atau mungkin sang pemimpin juga tahu namun mengelak. Bahwa tidak ada rencana yang sempurna, bahwa hati manusia tak bisa ditundukkan dengan pistol dan ancaman.
Bahwa rencana mereka memang sudah pasti akan kacau sejak awal.
//
a/n: so, hehehehe it's like a snippet actually. aku pengen banget ide ini dijadiin satu buku tapi utangku masih banyak hadeh. If anyone wants to adopt this idea, go ahead :")) i just need a jackpot team crime!au to happen lol.