Bond

5.4K 522 121
                                    

Happy reading

'Sebuah ikatan yang terjalin.'

'Kuat atau lemah bagaimana cara kita menarik simpul di kedua ujung.'

'Tanpa ikatan.'

'Aku tak bisa memintamu memelukku dan menghapus air mataku.'

'Tanpa ikatan.'

'Aku tak bisa mengadukan rasa sakit ku karena merindu mu.'

'Tanpa ikatan.'

'Aku tak bisa menyalahkan mu
atas luka di hatiku.'

'Tanpa ikatan.'

'Aku tak bisa berharap lebih.'

Longer

Hinata menggenggam tangan Sasuke sebagai bentuk dukungan pada pria itu, saat ini mereka berada di ruang pertemuan rumah sakit, menunggu Kabuto dan keluarga yang akan menjadi pendonor.

"Selamat pagi!!" Kabuto muncul dengan pakaian dokternya, pria itu datang sendiri, Hinata mengernyit, kenapa Kabuto tidak datang bersama keluarga yang dibicarakannya kemarin.

"Silahkan duduk!!" Kabuto mempersilahkan mereka untuk duduk, membuka percakapan dan basa-basi sebagai formalitas, Hinata melihat Sasuke yang sudah merasa tidak nyaman, karena Kabuto masih berbelit-belit.

"Aku benar-benar minta maaf."

"Aku tahu, mereka tidak ingin memberikan bantuan??" Sasuke memotong ucapan Kabuto, rasa itu bukan sebuah kekecewaan tapi rasa putus asa.

"Bukan seperti itu, mereka ada kepentingan yang mendadak, tapi mereka memastikan bisa bertemu di hari minggu, selain hari itu mereka tidak bisa, dan aku akan meluangkan waktu walaupun libur," ucap Kabuto panjang lebar.

"Kalau begitu terima kasih, kami tidak bisa bertemu mereka dihari minggu, aku tidak akan berharap lagi," ucap Sasuke dingin.

"Kabuto-san, apa tidak bisa kalau besok saja!!" Hinata berusaha menahan tangan Sasuke saat pria itu ingin beranjak.

"Tidak, Hinata! Jangan memohon lagi, ayo pergi!!" Sasuke menarik tangan Hinata untuk segera pergi dari tempat itu, Sasuke kecewa, setitik harapannya lenyap sudah.

Longer

Dada Sasuke sudah basah, sekitar satu jam Hinata menangis di sana, Sasuke mengerti wanita muda itu ingin dirinya lebih bersabar.

"Sudah, jangan menangis!!" Sasuke mengusap pipi basah Hinata.

"Seharusnya kita temui mereka di hari minggu!!" Hinata memukul dada Sasuke.

"Aku tidak bisa, hari minggu adalah hari pernikahan kita." Sasuke berucap pelan.

"Ini satu-satunya harapan kita, lagipula kita bisa menikah di hari senin." Hinata masih merajuk.

"Ayo, kembali dan katakan pada Kabuto kita bisa menemui mereka!!" Sasuke tersenyum sendu saat mendengar ucapan Hinata.

"Ini bukan kebetulan, ini bukan tentang hari minggu atau senin, Tuhan sudah memberikan takdir, aku tidak punya harapan lagi, bahkan kesempatan terakhir pun tidak bisa kudapatkan." Hinata semakin menangis.

"Jika kau tidak kuat untuk menjalaninya, kita bisa membatalkan pernikahan ini." Hinata menggelengkan kepalanya.

"Tidak, maafkan aku, jangan lakukan itu, aku akan selalu mendampingi mu." Wanita itu memeluk Sasuke dan mengusap punggung pria itu.

Longer || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang