Look At You

3.9K 479 14
                                    

Happy reading

'Menatapmu.'

'Satu kesalahan yang selalu kulakukan'

'Berkali aku menatap tepat di matamu'

'Bukan kau yang meminta.'

'Tapi diriku yang terjerumus ke dalam dan tenggelam ke dasar ruang yang disebut hati.'

'Tanpa kusadari, tanpa kaudasari setiap kali kita lakukan itu.'

'Menatapmu, akan menjadi kebutuhanku suatu hari nanti.'

Longer

Demam Sasuke sudah menurun, Hinata menghela napas lega, pria itu masih terlelap dengan keringat yang membasahi tubuhnya, dengan lembut Hinata mengusap keringat di wajah dan tangan Sasuke dengan kain kering.

"Syukurlah!!" Hinata bergumam, setelah selesai membersihkan keringat Sasuke, wanita itu segera membereskan semua peralatan yang digunakan tadi. Setelah semua rapi Hinata duduk kembali di samping tempat tidur Sasuke.

Menatap wajah Sasuke yang sudah tidak pucat, kenapa dia selalu melakukan itu? Hinata hanya mengingat saat mereka selalu bersama, mungkin itu adalah takdir, karena sejak lahir mereka sudah dipertemukan.

Hinata dan Sasuke dirawat Nyonya Tsunade sejak mereka terlahir ke dunia, keduanya ditemukan di depan pintu yayasan panti asuhan walaupun dengan waktu yang berbeda, Sasuke terlahir lebih dulu beberapa bulan sebelumnya.

Srek ...

Hinata mengerjap, dia membuka mata karena merasakan usapan halus di pipinya, sepertinya dia tertidur di kepala ranjang milik Sasuke.

"Sasuke?" Hinata menyentuh tangan Sasuke yang berada di pipinya.

"Kau bermimpi? Kau gelisah dalam tidurmu!" tanya Sasuke dan menurunkan kembali tangannya.

"Aku hanya- ...." Hinata menganggukkan kepala dan tidak meneruskan ucapannya.

"Mimpi buruk?" tanya Sasuke lagi, Hinata menatap pria itu, tapi dengan cepat dia mengalihkan tatapan ke arah lain, dia tak kuasa karena Sasuke terus menatapnya.

Degup jantung Hinata terasa berpacu dengan keras, bahkan rasanya dia bisa mendengar detak jantungnya sendiri.

Hinata segera beranjak dari tempat tidur Sasuke dan meninggalkan pria itu dengan tatapan heran.

...

'Rengkuhannya terasa begitu hangat, dia terlena dengan buaian yang dilakukan pria itu. Ciuman dan pelukannya.'

'Berbagi napas, berpagut mesra, saling memejamkan mata, indah dan begitu dekat sehingga dopamin di dalam otaknya mulai bekerja, menyampaikan pesan kepada seluruh sel saraf di tubuhnya bahwa rasa bahagia sudah membuat zat itu terpicu.'

'Hh ...'

'I love you'

...

Hinata menepuk beberapa kali ke dadanya karena detak jantung yang belum normal kembali, perut terasa melilit, darah terasa berdesir di seluruh bagian tubuhnya.

'Mimpi yang aneh.'

Hinata mengusap wajah dengan kasar, napasnya masih memburu dan belum teratur, kenapa ia harus bermimpi tentang hal seperti itu? Terlebih dia memimpikan orang yang salah.

'Sasuke?'

....

"Hinata, apa kau baik-baik saja?" Hinata terlonjak karena suara pria itu begitu dekat.

Longer || TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang