Happy reading
'Manis, pahitnya kehidupan.'
'Pengalaman adalah guru yang paling berharga.'
'Hidup tidak semanis yang kau harapkan.'
'Hidup tidak sepahit yang kau bayangkan.'
'Keduanya berdampingan seperti dua bayangan antara baik dan buruk dalam hatimu.'
Longer
Sasuke dan Hinata kembali bekerja, beruntung sekali untuk beberapa waktu ke depan mereka tidak akan mendapat tugas yang berat, hanya liputan ringan sehari-hari.
Ting ...
Pintu lift terbuka, Hinata dan Sasuke masuk ke dalamnya untuk menuju lantai teratas, seperti biasa mereka akan menemui Gaara sebagai kepala tim redaksi.
"Setelah ini bagaimana kalau kita pergi makan malam?" Sasuke berkata dan dijawab anggukan oleh Hinata.
"Hey, beri aku satu kecupan, hn?" Hinata terkejut saat Sasuke tiba-tiba sedikit menghimpitnya pada dinding.
"Hanya kita berdua di sini, jadi jangan malu!" Memang benar lift sedang kosong dan hanya ada mereka berdua.
Hinata menelan ludah saat bibir Sasuke semakin mendekat di wajahnya.
"Sasuke!" Hinata berucap pelan.
"Hn??" jawab Sasuke terdengar seperti bergumam.
"Kita tidak bisa melakukannya disini!" ucap Hinata gugup, Sasuke tersenyum simpul.
"Jadi kau punya tempat yang lebih baik?" tanya Sasuke.
"Eh? B-bukan itu maksudku!!" gugup Hinata.
"Bagaimana jika ada yang datang?" tanya Hinata, tentu saja bagaimana jika pintu lift terbuka saat mereka berciuman? Itu pasti memalukan.
"Tidak akan!" Sasuke semakin mendekat, Hinata memejamkan mata dan menunggu dengan apa yang akan terjadi.
Cup ...
Hinata merasakan kecupan di keningnya, hangat dan lembut, wanita muda itu membuka mata, dia menatap Sasuke yang sedang menahan tawa.
"Kenapa? Apa kau kecewa?" Sasuke tertawa, wajah Hinata merona karena malu, dia sudah berpikir berlebihan pada Sasuke.
Cup ...
Kali ini Sasuke yang dibuat terkejut, Hinata mengecup bibirnya dengan singkat tepat di saat pintu lift terbuka, wanita itu segera keluar dan meninggalkan Sasuke yang masih terpaku.
Longer
Makan malam di tempat Sasuke adalah pilihan Hinata saat ini, tangannya sangat piawai dalam memasak, Sasuke sudah terbiasa dengan itu semua, karena seringkali Hinata memasak di rumahnya.
Ya, mereka terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, dan Hinata tidak perlu khawatir Sasuke akan menyerangnya, pria itu bisa menahan diri dan menghargai Hinata sebagai seorang wanita.
Greb...
Hinata tersenyum saat Sasuke memeluknya dari belakang, sebelumnya memang tidak pernah seperti itu, tapi sekarang status mereka sudah berbeda.
Hinata menyimpan spatula kayu yang digunakannya untuk memasak, tidak lupa mematikan api yang menyala di kompor, wanita itu berbalik menghadap sang kekasih, tangannya melingkar di bahu Sasuke.
"Apa kau sudah siap untuk menjadi Nyonya Sasuke?" Sasuke mulai bertanya.
"Apa nama belakangmu, Tuan?" Hinata balik bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Longer || Tamat
Fanfiction"Aku tidak suka perasaan ini, aku ingin mengakhirinya." "Kalau begitu lupakan saja cinta ini." Menemukan cinta baru setelah dihianati. #Sasuhina #Naruhina #Sasusaku #Narusaku