Di dalam sebuah kamar ada seorang gadis yang masih meringkuk di atas kasur nya, siapa lagi kalau bukan Marsya, dia selalu susah dibangun kan setiap pagi karna dia selalu berkutat dengan laptopnya untuk mebuat cerita.
Dilain tempat sahabatnya sudah sampai dirumah Marsya, siapa lagi kalau bukan Mulky, Deva, dan Faris, mereka akan menjemput Marsya untuk berangkat sekolah bersama.
"Assalamualaikum" ucap mereka bersamaan.
"Waalaikumsallam, ehh kalian dikira siapa ayo masuk" jawab mamah Marsya sambil menyuruh mereka masuk, mamah Marsya memang sudah mengenali mereka semua bahkan orangtua mereka dulunya juga bersahabat bahkan hingga sekarang mereka masih sering berkumpul.
"Ehh iya tante, ohh iya tante Marsya nya udah bangun belum ya?" tanya Mulky ke mamah nya Marsya.
"Ohh Marsya kayaknya masih tidur deh soalnya dari tadi tante ketuk pintunya tapi gak dibuka-buka pintunya" jelas mamah nya Marsya.
"Ya udah kita aja deh tan yang bangunin Marsya nya" pinta Deva.
"Ohh ya udah gih tante mau nyiapin makanan dulu" jawab mamah nya Marsya.
Setelah izin ke orang tua nya Marsya mereka ber-3 langsung beranjak ke atas untuk membangun kan Marsya.
Setelah mereka sampai di kamarnya Marsya mereka melihat Marsya masih tidur nyenyak di atas kasurnya.
"Ck ck, nih anak ke biasaan belum bangun terus setiap di samper" gerutu Faris.
"Iya ya perasaan setiap kita samper Marsya pasti belum bangun" kata Deva sambil melipat kedua tangannya.
"Ya udah ayo kita bangunin takutnya nanti telat berangkatnya" kata Mulky sambil jalan ke arah kasur Marsya.
Saat Mulky dan Deva sedang berjalan ke arah kasur sebaliknya Faris malah berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air segayung, setelah Faris mengambil air dikamar mandi yang tersedia dikamar Marsya, Faris melihat Mulky yang sedang mencoba membangunkan Marsya tapi tidak bangun juga.
"Coba Ky awas" pinta Faris.
"Mau ngapain lu bawa-bawa gayung?" tanya Mulky.
"Ya buat nyirem Marsya lah, apa lagi coba" jawab Deva cepat.
"Hiih jawab aja lu, tapi emang bener sih" kata Faris.
"Tapi kasian kalo di siram pake air Marsya nya" kata Mulky.
"Udah gak usah takut kalo dia marah bilang aja si Deva yang guyur ya gak" kata Faris sambil menaikkan kedua alisnya.
"Iy-, ehh kok jadi gua sihh yang di salahin gak adil banget nih" protes Deva.
"Udah berisik diem aja lu" kata Faris sambil membekap mulut Deva sambil melakukan aksinya untuk membangunkan Marsya.
Byurr
"AHHH MAMAH TOLONG BANJIR BANJIR MARSYA GAK BISA BERENANG NIH TOLONG TENGGELEM NIH MARSYA!AHHH!"jerit Marsya sedangkan yang lainnya hanya terkikik geli melihat aksi untuk membangunkan Marsya nya berhasil.
"Syutt udah gak usah berisik cepet bangun terus mandi" perintah Mulky.
"Ihhh siapa sihh yang nyiram lu ya apa lu" kata Marsya sambil menunjuk mereka satu persatu.
"Udah sana cepet mandi" perintah Mulky lagi.
"Iya deh iya, mana gayung nya?" pinta Marsya ke mereka.
"Nihh" kasih Faris sambil nyengir.
"Awas lu kalo gua udah selesai siap-siap abis lu sama gua" tunjuk Marsya di depan muka Faris.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYA
Teen FictionSebuah persahabatan yang dilandai dengan percintaan. Mereka sudah bersahabat sejak kecil walaupun sempat di pisahkan saat mereka duduk dibangku SMP tapi sekarang mereka sudah duduk di bangku SMA kelas XI dan di SMA yang sama. Awalnya persahabatan me...