Deva pov
Setelah gua ke hilangan jejak mereka gua langsung mencari Faris dan Mulky.
Saat itu gua melihat kumpulan anak basket yang sudah bubar dan disitu ada Faris, dan langsung gua samperin.
Gua langsung ngejar dan manggil nama dia yang mau ke kelas "FARISS TUNGGU" teriak gua yang nenyebabkan dia langsung menengok ke arah gua.
"Apaan sih berisik banget" kata dia sambil berjalan ke arah gua.
"Itu si Marsya tadi di seret-seret sama Denita Ayna" jelas gua langsung.
"Hahh jangan boong lu gak mungkin lah Marsya bisa ketangkep kan dia bisa lawan" Faris tidak percaya.
"Nahh masalahnya itu tadi tuh pas dikantin dia lemes banget terus badannya juga panas" jelaa gua.
"Ya udah ayo kita ke ruang OSIS manggil Mulky" ajak Faris.
"Ya udah ayo cepet" tarik gua biar dia lebih cepet jalannya.
Deva pov of
>>>>><<<<<
Mulky povSaat gua baru selesai rapat OSIS gua ngeliat Deva sama Faris lari-larian ke arah gua.
Pas mereka nyampe langsung gua tanya kenapa mereka lari-lari. "Napa lu pada lari-lari" tanya gua.
"It-itu-"
"Tarik napas dulu baru ngomong" sela gua.
"Itu Marsya di seret sama Denita Ayna, gak tau di seret kemana" ucap Faris cepet karena lama nungguin Deva ngatur napas.
"Gak usah bohong lu gak mungkin Marsya bisa di tangjeo mereka kan dia bisa ngelawan apa lagi tu dua cewe, cewe alay" gua masih gak percaya.
"Awalnya juga si Faris gak percaya tapi setelah gua jelasin kalo badan si Marsya lagi lemes baru dia percaya" jelas Deva setelah selesai mengatur nafas.
"Jadi gak pada boong nih?" tanya gua masih sedikit gak percaya karena tadi pagi Marsya sehat-sehat aja.
"Iya Mulky..." gereget mereka.
"Udah ayo cari Marsya gua takut dia kenapa-kenapa" ajak Deva.
"Ya udah ayo cepet" ajak gua.
>>>>><<<<<
Saat ini gua sama yang lain masih nyari dimana Marsya, sanle sekarang kita semua belum berhasil nemuin Marsya padahal bell pulang belum lama berbunyi.
"Gimana udah ketemu belum?" tanya gua ke mereka yang saat ini sedang istirahat di kantin.
"Gua udah nyari tapi gak ketemu" kata Deva.
"Kalo lu" tanya gua ke Faris, "Sama belum ketemu" jawab Faris.
"Ehh tunggu-tunggu kayaknya ada satu tempat yang belum kita cari" kata Deva.
"Dimana" kata gua sama Faris bareng.
"Di gudang" kata Deva.
"Kan gudang udah kita cari pas awal-awal" kata gua.
"iya pas awal kan kita ngira nya disana tapi gak ada kan?" ikut Faris membenarkan gua.
"Ishh kan gudang sekolah ada dua yang satu lagi dilantai atas" geram si Deva.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYA
Teen FictionSebuah persahabatan yang dilandai dengan percintaan. Mereka sudah bersahabat sejak kecil walaupun sempat di pisahkan saat mereka duduk dibangku SMP tapi sekarang mereka sudah duduk di bangku SMA kelas XI dan di SMA yang sama. Awalnya persahabatan me...