Hal paling sulit dari memendam perasaan pada sahabat sendiri adalah saat dia bercerita tentang orang yang ia cintai, dan kita harus menyediakan wajah bahwa kita menyukai ceritanya.
><><><><><><><
Pagi harinya Marsya udah nunggu di depan rumahnya buat berangkat sekolah bareng Faris sama Deva.
Saat mereka sampai disekolah mereka langsung berjalan ke arah kelas. Dan hari-hari berikutnya Denita sama Ayna tidak pernah menggangu mereka lagi entah sedang merencanakan sesuatu atau mereka sudah tidah ingin ikut campur dengan kegiatan orang.
Tapi ada yang aneh dengan Mulky dia udah jarang kumpul-kumpul lagi sama mereka mulky seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari sahabatnya.
"Ehhh si Mulky belum dateng ya?" tanya Marsya ke Faris sama Deva karena saat mereka sampai Mulky belum ada di kelas.
"Ya gak tau lah kan kita berangkat bareng tadi" jawab Faris.
"Ohh iya ya" jawab Marsya.
Saat bell masuk hampir bunyi baru lah Mulky datang.
"Kemana aja lu?" tanya Faris ke si Mulky.
"Kepo lu" jawab Mulky sambil tersenyum.
Setelah jam pelajaran selesai mereka ingin pergi ke kantin karena sudah jam istirahat.
"Ehh gua duluan ya" kata Mulky langsung pergi.
"Woyy mau kemana lu?" teriak Faris.
"Udah Ris kita ke kantin aja, yu" ajak Marsya.
"Ayo"
Setelah mereka sampai kantin mereka langsung menempati meja pojok dan setelh mereka memesan makanannya mereka langsung mengobrol.
"Ehh menurut kalian ada yang aneh gak dari Mulky?" tanya Marsya ke yang lain.
"Kata gua sih aneh soalnya tadi pagi pas dia dateng sambil senyum-senyum gitu" jelas Faris.
"Iya kata gua juga sih aneh dia kayak nutupin sesuatu gitu, malahan kayak orang jatuh cinta, iya gak sih" tambah Deva, 'aduhhh' lirih Deva sambil menatap tajam ke Faris karena menendang kaki nya.
"Kenapa Dev?" khawatir Marsya.
Pas Deva mau jawab yang sebenarnya dia langsung dipelototi oleh Faris, "Eumm gapapa kok"
"Beneran gapapa?" tanya Marsya lagi.
"Iya gapapa, ya udah kekelas aja yuk besok kita tanya dehh ke si Mulky kenapa dia sifatnya rada aneh" ajak dan jelas Deva.
"Oke"
Saat jalan kekelas Deva menanyai kenapa Faris menendang kakinya.
"Kenapa sih lu tiba-tiba nendang kaki gua?" geram Deva.
"Lu mau nyakitin hati Marsya kan kita berdua tau kalo dia suka sama Mulky, gimana sih lu" jelas Faris.
"Ya gak usah nendang kaki gua juga kali" Deva masih kesal.
"Kalian ngomongin apa sih?" tanya Marsya karena merasa aneh dengan ke dua temannya itu.
"Ehh, gapapa kok" jawab Deva sambil menggaruk belakang kepalanya yang bisa dipastikan tidak gatal.
"Ohh"
>>>>><<<<<
Keesokan harinya
Saat ini mereka semua sedang berkumpul di sebuah cafe.
"Ohh iya Ky gua mau nanya nih?" Faris memulai pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSYA
Teen FictionSebuah persahabatan yang dilandai dengan percintaan. Mereka sudah bersahabat sejak kecil walaupun sempat di pisahkan saat mereka duduk dibangku SMP tapi sekarang mereka sudah duduk di bangku SMA kelas XI dan di SMA yang sama. Awalnya persahabatan me...