⚠ Don't copy-paste !
"Aku menikmati setiap detik bersamamu, jika kelak kau pergi, aku tak khawatir. Karena aku telah memiliki semua itu dalam ingatanku. "
Story by @Xtry79, @Tintaemas25
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Cinta itu tentang saling melengkapi, bukan tentang seberapa sempurna nya pasangan kita. "
.
.
.
Joseph berjalan menuju kantin, yang beberapa saat lalu sempat ia tinggalkan.
" si Xavi mana? " tanya Claude
Joseph duduk di samping Warren, laki-laki itu menggidikkan bahu nya " Tauuu, tadi main ngacir aja tuh anak. " Joseph menarik nasi goreng milik Warren.
" Pesen sono! " Warren menarik kembali hak miliknya.
" Mana sempet, 10 menit lagi bel masuk bunyi. Siniin lah .. "
Joseph kekeh menarik piring berisikan nasi goreng milik Warren, Warren menghela nafas. Dengan terpaksa ia harus merelakan jatah sarapannya di rebut Joseph.
" Makanya, tadi tuh makan dulu baru ngerokok. " Claude mengetuk kepala Joseph dengan sendok. Joseph tak bereaksi, ia masih saja menyendoki nasi goreng di hadapannya.
" Eh, tapi seriusan deh. Si Xavi kemana ya? " Claude masih menanyakan hal yang sama
" Palingan lagi ngegodain anak baru, entar dia pasti baliklah. Ga usah dipikirin, orang udah gede juga .. " Ucap Joseph. pandangan Claude mengarah ke Koridor, disana terdapat sosok Xaviel tengah mengandeng lengan Christine.
" Ga meleset dah kata-kata lo Sep, noh Xaviel nya .. " Claude menggerakkan dagu nya kearah depan. sontak Zark, Yoel, Warren dan Joseph ikut menoleh kearah koridor.
" Nah, 'kan .. gue bilang juga apa. "
Zark terdiam, ia menatap lekat keberadaan Christine dan Xaviel. Bahkan saat pandangan nya terhalang tembok pun, Zark tetap menatap kearah depan.
" Oi, Zark? " panggil Claude.
Zark tersentak, " Buset, ngapain dah. Ngelamunin apa bang, pagi-pagi bolong gini? " ucap Claude lagi.
" Siapa yang ngelamun? " tukas Zark.
" Serah deh, yuk cabut! " Claude berdiri dari duduknya, disusul Warren, Yoel, Joseph dan Zark.
***
Xaviel terus menggandeng lengan Christine, mereka mendekati ruang BP Sekolah.
" Mau ngapain lo? "
Xaviel melepaskan pegangannya pada lengan Christine, " mau ngelaporin si Clara sama bu BP. " ucap Xaviel tersenyum. Christine menghela nafas " Ga usah, lagian gorengannya belum gue makan .. " Tolak Christine.