Wendysa Sekar Pratiwi PoV
Oke, gue nggak bakal percaya lagi kalo mas Gio bilang udah kenyang. Tadi yang minta diambilin nasi sedikit dia sendiri giliran habis semangkuk dia ambil nasi lagi. Sotonya enak katanya. Gue sih seneng seneng aja berati masakan gue sesuai sama selera dia, tapi yang kasian itu perutnya. Bener bener emang mas Gio kalo soal makanan porsinya bisa dua kali lipat dari porsi normal, tapi yang bikin gue heran kenapa badannya nggak melar? Apa gara gara dia rutin olahraga ya?
"Yank, ada sms nih." Kata Mas Gio dari luar. Gue masih didapur beres beres.
"Buka aja mas siapa tau penting." Kalo bukan dari ibu palingan juga dari temen temen.
Gue lanjutin bilas piring terakhir dan naruh semua ke rak piring.
"Wendysa we need to talk. Kita perlu bicara" Kata Mas Gio serius balik lagi ke dapur nyamperin gue.
Gue buru buru ngeringin tangan, terus duduk di samping mas Gio.
Dia kenapa sih? Tiba tiba mukanya jadi tegang gitu.
"Kenapa mas?"
"Ini maksudnya apa?" Kata Mas Gio sambil naruh hape gue di atas meja makan dengan sedikit keras.
Gue ambil hape gue yang ditaruh meja sama Mas Gio, terus gue nyalain layarnya. Sial. Pantesan dia ngamuk, ternyata sms tadi dari Kevin.
"Mas jangan salah paham dulu oke. Aku bisa jelasin."
"Selingkuhan kamu?"
Sembarangan banget kalo ngomong. Gila aja gue selingkuh, ya nggak lah. Sabar Dys, sabar. Giovan lagi emosi gue nggak boleh ikut ikutan kepancing emosi juga.
"Bukan. Aku nggak selingkuh ya."
"Terus dia siapa? Setahu ku nggak ada temen kamu yang namanya Kevin."
"Dia mahasiswa baru mas, mahasiswa pindahan dari Semarang."
"Oke, jadi kalian deket?"
"Nggak deket juga sebenernya."
Seriusan mas Gio nyeremin kalo kayak gini.
"Kalo gitu maksudnya dia bilang sayang ke kamu kayak gini itu apa Wendysa?"
"Dia, seminggu yang lalu dia.."
"DIA KENAPA?" Potong mas Gio nggak sabaran.
Duh, gue takut.
"Dia nembak aku mas." Gue jawab sambil nunduk.
Brak
Mas Gio tiba tiba gebrak meja. Asli gue kaget setengah mampus mana mas Gio tampangnya udah nggak nyante banget kayak mau makan orang.
"Mas." Gue pegang tangan mas Gio yang dipakek buat gebrak meja barusan. Pasti sakit karena langsung merah banget. "Dengerin aku baik baik, i have no feeling with him. Aku nggak ada rasa apapun sama dia. Tolong percaya sama aku. Aku masih cukup waras buat nggak ngelakuin hal murahan kayak gitu."
Gue berusaha yakinin mas Gio. Karena pada kenyataannya emang gue nggak ada apa apa sama Kevin.
"Hah. Oke. Coba ceritain semuanya." Kata Mas Gio yang terkesan lebih cenderung sebagai perintah.
"Echm, jadi gini ceritanya mas. Awalnya ya emang dia biasa aja kayak temen temen yang lain. Tapi sekitar dua bulanan ini dia lebih care ke aku. Aku nggak terlalu paham sih kalo Kevin ada rasa sama aku mas karena aku anggepnya sama aja kayak yang lain. Dan seminggu yang lalu waktu aku sama Rossie makan dikantin, dia tiba tiba aja nyatain perasaannya. Karena keadaan rame dan banyak orang jadi aku belum kasih jawaban ke dia. Kasihan nanti dia malu kalo aku langsung nolak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Cinta (SSW X MYG)
Fanfiction[COMPLETED] "Pucuk dicinta ulam pun tiba. I'm coming dosen cinta." ~ Wendysa Sekar Pratiwi "Yang benar saja. Saya ini dosen dan kamu mahasiswi." Bagus Giovan Subagdja Bahasa non baku Indonesia banget ?