11. OSAKA AND OH SEHUN

1.8K 158 10
                                    

Musim semi, Taehyung menghirup udara dengan memejamkan matanya. Cuaca yang tak begitu panas. Indah, pasti seru jika bisa bermain-main dengan Lee Saerom. Tetapi sayang, sekali lagi ia tegaskan. 'Apapun alasnnya, menjauhlah dari gadis itu.'

Taehyung menatap dirinya sendiri pada kaca sepion mobil, kemudian mengusap wajahnya yang masam. Ada apa semalam dengan dirinya? Hatinya lalu berkata, 'tak terjadi apa-apa. Lupakan dan kembali pada kehidupanmu semula'

BRAKKKK....

Terdengar suara bagasi tertutup dan membuyarkan lamunan Kim Taehyung.

"Kau sudah siap?" Pertanyaan itu berasal dari Kim Namjoon.

Taehyung hanya mengangguk.

"Fokuslah, jangan memikirkan cintamu itu." Ucap Yoongi sambil terkekeh pelan.

Namjoon menatap, memperingatkan. "Yoon."

"Yak! Apa kalian tidak mau mengantarku ke bandara?"

"Aku sedang ada urusan di sudut Gangnam, Yoongi akan mengantarmu."

"Biar aku saja yang menyetir."

Yoongi mengambil alih kemudi, dalam perjalanan hanya diselimuti dengan keheningan. Taehyung hanya menatap ke arah jendela.

Terserang rasa bosan akhirnya Taehyung membuka suaranya, "Yoon..."

Yoongi menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada kegiatan menyetirnya.

"Kau punya cinta pertama?"

Dahi Yoongi membentuk beberapa kerutan, "Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal itu?"

"Jawab saja."

"Semua orang punya cinta pertama." Jawab Yoongi.

"Dan, cinta pertamamu..?"

"Piano."

Kali ini Taehyung yang mengerutkan keningnya. "Aku tidak pernah melihatmu bermain piano."

"Haruskah aku menujukkannya padamu?"

"Kenapa kau tak meneruskan bermain pianomu?"

"Sama sepertimu."

"Maksutmu?"

Yoongi menarik nafasnya, Kim Taehyung jadi banyak bertanya!

"Cinta pertama tak harus dikejar. Jika ada hal lain yang harus kau kerjakan."

"Aku benci itu Yoon."

"Kau benci pada cinta pertamamu?"

Taehyung menggeleng, menatap lurus kearah jalan raya. Mengingat kembali ketidak adilan yang ia terima.

"Aku benci pada takdir hidupku." Tukasnya kemudian membuang muka ke arah jendela.

"Bukan kau yang membenci takdir, tapi kau yang tak mau menerima keadaan."

Kata-kata Yoongi begitu menohok. Masuk menelusup disetiap ruang hatinya. Membuat otaknya kembali memutar masa lalu kelam yang menimpa ayahnya. Dunia ini tak adil.

Taehyung kembali terdiam. Ia memperhatikan paspor dan beberapa tanda pengenalnya. Sudah tersamarkan dengan aman. Memakai topeng dan bersembunyi dibalik luka yang belum juga sembuh.

"Haruskah aku menyerah, Yoon?"

Yoongi menatap nanar, seputus asa inikah seorang Kim Taehyung?

"Kau menyerah dengan keadaan?"

"Maybe, aku hanya ingin menerima kenyataan."

"Kenyataan bahwa hidupmu dipenuhi dengan ketidak adilan?"

MAFIA'S GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang