9. PERMATA YANG MENANGIS

1.9K 160 7
                                    

Hidup merupakan sebuah pilihan, kau yang mati atau aku. Membunuh atau dibunuh. Menyakiti atau disakiti.
Jadi, kau pilih menjadi kejam atau dirimu yang terinjak?
.
.
.
.
HAPPY READING...

"Kau kalah."

Jungkook beranjak dari posisinya, kini ia berdiri sambil bersandiwara dengan mengeluarkan kata-kata manisnya dengan gadis yang ada didepannya sambil satu tangannya masuk ke dalam saku. Kemudian namja itu membukkukan badannya pertanda jika ia ingin meninggalkan gadis itu.

Jangan tanya bagaimana raut muka Taehyung, ia mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras. Ketambahan dengan melihat mimik wajah Jungkook yang menunjukkan betapa bahagianya Ketua FBI itu karena telah menculik Saerom.

Sekarang Jungkook telah keluar dari ruang pesta, Taehyung mengais kesabarannya. Lengah sedikit ia bisa melenyapkan adik dari sahabatnya.

Calling Namjoon...

"Saerom menghilang."

"Apa? Maksudmu Saerom kabur? Ah! Yang benar saja kau, ini bukan termasuk rencana kita."

Tarikan nafas panjang terdengar, "Lebih tepatnya tikus kantor itu yang menculiknya."

"Jungkook?"

"Hmm."

"Bagaimana kau bisa diam saja?"

"Aku menunggu perintahmu."

"Bodoh! Suka padanya bukan perintahku dan tidak ada dalam rencana kita."

"lalu?"

Ingin rasanya Namjoon mencabik wajah rekannya yang tampan ini, "apa lagi? Kejar! Siapa lagi yang menjamin keselamatannya selain kau."

"Ingat, kau sendiri kali ini. Jangan gegabah. Maaf aku dan Yoongi tak bisa membantu."

"Hmm, aku hanya butuh lokasi Jungkook saat ini."

"Segera kuberi tahu kau."

Tut.. tut..

Semakin malam pesta itu semakin ramai, tamu-tamu penting mulai berdatangan. Banyak dari mereka yang menyapa Taehyung bahkan mengajaknya berjabat tangan. Tidak, Taehyung tidak membalasnya. Ia hanya mengangguk sambil sesekali tersenyum menahan amarahnya yang ingin ia lampiaskan pada Jungkook.

Saat Taehyung masuk kedalam mobil, matanya menemukan secarik kertas bertuliskan,

Gedung wzdt XX43
Berikan berlian itu atau permatamu hilang.

Jeon Jungkook

"Akhhh!!" Taehyung meremas kertas itu dan membuangnya ke tanah.

Dengan cepat ia melajukan mobilnya melebihi kecepatan rata-rata. Membelah jalan raya bersama malam kelabu, emosi menggebu dan ini terasa lebih meneganggkan dari malam-malam sebelumnya.

Entah, membunuh, merampok merupakan sebuah hal biasa saja baginya. Tetapi ia merasa kali ini nyawanya tidak berarti sama sekali dibandingkan dengan keselamatan Saerom.

MAFIA'S GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang