Chapter 04

1.9K 106 4
                                    

Selamat membaca ya🤗
Happy reading




***

Aisyah sudah sampai disekolah tapi hari ini berbeda dengan hari lain dia merasa hari ini sangat pusing karna mendengar kabar kalau kakaknya akan pergi ke LA.

belum lagi masalah suara cewek yg menangis yg akhir² ini ada dipikirannya yg selalu menghantuinya membuat ia susah tidur.

Aisyah sedang melewati koridor sekolah dan sempat ia dengar kalau disini itu angker. tapi Aisyah tidak ambil pusing soal itu yg sangat penting baginya adalah agar cepat-cepat sampai dikelas.

Tapi saat dia didepan pintu gudang ia mendengar suara tangisan itu kembali tapi Aisyah sudah mengecek koridor tapi tetap saja hanya ada dia seorang.

Saat ia ingin melangkah kaki terasa berat aneh padahal dia memakai sepatu yg ringan. dan yg membuat Aisyah kepalanya terasa berat adalah karna suara tangisan itu bertambah keras.

Saat sedang menetralkan pikirannya Aisyah merasa ada seseorang yg berada dibelakangnya. dan benar saja saat ia melihat kebelakang ada seorang gadis yang seumuran dengannya.

gadis itu memakai seragam yang sama tapi sedikit lusuh bahkan sangat lusuh dan detik kemudian Aisyah terlonjak kaget karna yg berada dihadapannya ini adalah hantu.

Hantu itu sangat menyeramkan banyak bercak darah diseragamkan dan banyak goresan dikulitnya bahkan diwajahnya.

Dan kedua bola matanya kosong dan banyak sekali darah yg mengalir diarea kantung matanya yang kosong.

Bahkan bisa Aisyah lihat kalau hantu gadis yang ada didepannya sedang Melihat nya dengan tatapan kosong.

Aisyah Tidak bisa berbicara apa-apa bahkan pandangannya terkunci pada arwah gadis itu.

Aisyah langsung berbalik dan langsung berlari dengan cepat agar bisa menjauh dari arwah penasaran itu. setelah ia sampai dikelas sudah ada teman-temannya.

Ari, Azka, Rangga, Chelsea dan Raisa bingung karna Melihat Aisyah datang dengan terburu-buru padahal bell masuk masih lama dan wajah Aisyah sangat pucat.

"Luh kenapa syah?"tanya Ari sambil duduk disamping Aisyah.

"gpp ri" jawab Aisyah sambil tersenyum.

"jujur qil kalo Luh gk kenapa² kok muka Luh pucet trus Luh lari-larian"tutur Raisa yg diangguki oleh semuanya.

"Jujur qil" ucap Chelsea.

"iyh bener"ucap Aisyah

Yang lain cuma bisa hembuskan nafas kasar karna sikap Aisyah yg batu.

Bell pelajaran pun dimulai dengan tenang tapi tidak dengan aisyah, ia selalu mendengar suara gadis berteriak dan yg ada dipikiran Aisyah adalah arwah gadis itulah yg ia temuin di koridor tadi pagi.

"kenapa syah?"bisik Ari setengah berbisik.

"gpp kok" jawab Aisyah sambil tersenyum. ari cuma pasrah dengan sikap aisyah.

Saat sedang belajar aisyah sangat pusing dan sudah tidak bisa menahan diri lagi. ari yg melihat Aisyah sempoyongan dengan sigap langsung menompang Aisyah dari belakang yg sudah tidak sadarkan diri.

"Bu..."teriak Ari dari belakang. Bu Nani yg melihat itu langsung menghampiri Ari yg sudah membopong Aisyah yg tidak sadarkan diri.

"Yasudah Ari, langsung bawa Aisyah ke UKS aja"titah Bu Nani

"iyh Bu"jawab Ari.

"dan kalian jangan ikut, tetap dikelas"perintah Bu Nani kepada Chelsea dkk.

"Ihh Bu..kok Ari disuruh berduaan sama tuh murid baru sih Bu "rengek Virra.

"iyh bener tuh Bu" kata nandin dan Rara bersamaan.

"Lebih baik kamu diam saja" titah Bu Nani Virra dkk pun diam dan langsung melanjutkan pelajaran Bu Nani yg tertunda.

Ruang kesehatan

Ari sudah sampai di UKS dan langsung membaringkan tubuh Aisyah ke kasur yg ada di UKS dan mencoba membangunkan Aisyah.

Mungkin 5 menitan Aisyah pun sadar,Ari yg menyadari itu langsung menghampiri Aisyah.

"Ais Luh gpp? ada yg sakit gk?" tanya Ari bertubi-tubi.

"Kepala gue pusing" tutur Aisyah pelan sambil memegang kepalanya.

"nih minum obatnya dulu, Luh udah makan belom?" tanya Ari

"Udah"ucap Aisyah polos.

"Yauda kalo gitu Luh istirahat aja dulu" perintah Ari dan diangguki oleh Aisyah karna dia pun masih lemas.

Mereka berdua pun saling berdiam diri. Setelah beberapa menit Aisyah menyadari sesuatu kau disini baunya sangat menyengat.

"Ri, Luh nyium bau gak?" Tanya Aisyah sambil memperhatikan sekitar.

"Iya, bau obat kan?" Tanya Ari balik.

Bener juga, tapi ini baunya beda!

"Bukan bau obat ri, kalo itu gue juga tau"

"Terus bau apa?" Tanya Ari penasaran.

"Bau darah"


















Vote sama komen Yaa.
Terimakasih udah mau baca

Do Not Look BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang