Chapter 12

1.4K 93 9
                                    

"Ihh azka mana sih" gerutu Chelsea sambil mondar-mandir gak jelas sambil melirik sana-sini.

"Mendingan Luh diem Chel, gue pusing liat Luh mondar-mandir" omel Raisa yg diangguki sama Aisyah.

"Iyh tuh"ucap Aisyah.

Selang beberapa menit azka Ari dan Rangga pun datang kekelas dan langsung menghampiri Aisyah dkk.

"Halloo sayang" sapa Rangga keraisa sambil membawa coklat.

"Makasih sayang"ucap Raisa sambil mencium pipi Rangga sekilas.

"Anjirr mata gue udh gak suci" ucap Chelsea sambil menutup matanya.

"So suci NAJIS!" ketus Aisyah sambil mendorong bahu Chelsea.

"Skak!" Teriak Ari Rangga Raisa serempak.

"Jangan kayak gitu donh sama bebeb gue" bela Azka.

"Ciee Chelsea nge-fly" goda Ari.

"Nggak kok" elak Chelsea.

"oh ya gue mau nanya sama Luh ka"lanjut Chelsea.

"Tapi jangan disini, yukk"tutur Chelsea dan langsung menarik lengan Azka dan berlenggang keluar kelas.

"Cieeee..." serempak Ari dkk.

•°•°•°•°•°

"Luh mau nanya apa chel" tanya Azka sewaktu Chelsea berhenti menariknya dan berhenti dirooftoof.

"Luh tau tentang ini?" tanya Chelsea balik sambil menunjukkan bunga mawar yang layu dan buku diary yg lusuh.

"Ehh Luh dapet diary dari mana?"tanya Azka.

"Luh tau tentang buku diary ini?"tanya Chelsea.

"Gak tau sih, tapi gue kayak pernah liat" tutur Azka.

"Tapi gue lupa"lanjut Azka sambil memegang pelipisnya.

"Coba Luh inget-inget" ucap Chelsea sambil menaik turunkan tangannya.

"Eh iya gue inget!"pekik Azka sampai Chelsea tersentak.

Plakk

"Gk usah ngagetin pe'a" omel Chelsea setelah memukul kepala Azka.

"Aduhhh maaf atuhh" ucap Azka sambil memegang kepalanya yang dipukul Chelsea.

"Jadi nih diary punya siapa? terus Luh tau dari mana? terus yg punya kemana?" tanya Chelsea bertubi-tubi.

"Sabar elahh"ucap azka =_=

^°•°^°•°^°•°^

Saat ini aisyah Raisa dan Chelsea sudah berada di cafe yang berada didepan sekolah mereka.

"IHHH..." teriak Chelsea frustasi karna Azka tidak jadi memberi tahu tentang latar belakang buku diary sama bunga mawar nya.

"Ngapa Luh?" tanya Aisyah sambil meminum jus yg ia pesan

"Itu loh si Azka gak jadi cerita tentang itu!" ucap Chelsea sambil mempoutkan bibirnya.

"Kenapa gak jadi?" tanya Aisyah

"Gara-gara bell masuk, padahal dikit lagi tuh si Azka kasih tau tentang mawar sama diary itu" ucap Chelsea panjang × lebar.

"Ohh" ucap aisyah dan Raisa serempak.

"Anjir gue ngomong panjang lebar malah dijawab oh doang!"omel Chelsea.

"Yaudah sihh ngomel mulu" lerai Raisa.

×|×|×|×|×|×

Kamar Ari

"Weh ka tadi si Chelsea nanya apa ajh sama Luh?"tanya rangga yg diangguki sama Ari.

"Oh dia nanya tentang buku diary sama bunga mawar"jawab Azka seadanya.

"Mawar?"

"Diary? maksudnya gimana nih?"tanya Ari.

"Kalo ngomong yg jelas napa"omel rangga.

"Tadi tuh dia nanya tentang buku diary yg udah lusuh tapi gue kayak pernah liat gitu"ucap Azka.

Brushhh

Tiba-tiba saja kamar Ari menjadi dingin padahal AC yg ada di ruangannya dimatiin.

"Wehh AC nya kecilin napa!"omel Azka.

"Iyh ri, Luh mau jadiin kita es balok apa?"omel rangga.

"Hah?" Sahut Ari bingung.

"Siapa yg nyalahin AC coba?" Tanya Ari.

"Lahh teruss tadi apa?" tanya balik Azka.

"Anjirr kamar Luh kok jadi angker gini sih?" Tanya Rangga sambil melihat lengan nya yg bulu-bulunya sudah reremengan.

"Udah deh jangan parnoan" ucap ari padahal dia sendiri takut.

°•°•°•°•°•°•°

Setelah Azka Rangga sudah pulang dari rumah Ari 3 jam yg lalu. dan sekarang Ari sedang gelisah.

Tepat sekarang jam 23:54 ditambah lagi hujan yg deras dan suara petir bergemuruh.

"Kok gue gak bisa tidur ya" gumam Ari sambil mencari tempat yang enak untuk tidur.

"Anjirr nih mata gak bisa diajak kerjasama banget sih!" omel Ari dan beranjak pergi tapi saat melewati balkon kamarnya ia baru ingat kalo ia lupa menutup jendela nya.

Saat sedang menutup jendela ia melihat siluet cewek yg sangat familiar, Ari sangat mengenal cewek itu!


Do Not Look BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang