Dengan penuh cinta, ia selalu keluar untuk mencari celah, rimbunnya pelangi serta indahnya senja, secarik kertas diantara tumpukan buku, walaupun terlihat kecil namun itulah rindu yang akan dia tempuh, dengan tontonan menarik, ia lantas tersenyum,
melempar malu sebagai isyarat untuk hangatnya sebuah pertemuan.\Alek Wahyu Nurbista Lukmana/
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Rindu dan Selamat Tinggal
SonstigesTanpa perjumpaan, rindu senantiasa tertanam bersama indahnya kasih sayang, menikmati waktu yang menampung jeda, dalam doa di ujung penantian. \Alek Wahyu Nurbista Lukman/