MALEA 03 - Emosi !!!

322 20 3
                                    

C A M P U S S E R I E S S  V O L 0 1

🦋

🦋

Revisi dilakukan pada tanggal
23 Februari 2021

🦋

🦋

Kamu apakah sudah menyukai Malea?  Siapa yang kamu sukai setelah part 3.

🦋

🦋

H a p p y  R e a d i n g s  G u y s

•••••

Sudah seharian ini wajah Malea benar - benar kusut macam seragam kampus Rezka yang jarang kena setrika. Selama di kelas , ia hanya mengomel tidak jelas.
a

da semacam semboyan yang menyebut senggol bacok , jadi teman - teman yang di kelas hanya diam dan tak ingin menjadi santapan lezat mulut Malea, yang kayak petasan itu.


Faktor utama moodnya hancur karna melihat senyum ramah Martin . Aneh, tentu saja. Jika gadis lain akan luluh dengan senyuman manis seorang Martin winata, maka itu takkan berlaku bagi Malea, karna gadis itu selama berpacaran dengan Martin tidak pernah melihat dengan blak-blakan senyuman dari sang pacar.

Moodnya itu berubah ketika, ia sedang makan siang di dekat kampus. Rumah sakit tempat Martin bekerja berdekatan dengan kampus Malea, hari itu Malea merasa aneh.

Pasalnya, Martin mengajaknya makan siang bersama, dan ditempat makan itulah, ia terpaku tak berkutik, ketika seorang gadis menyapanya. Ia hanya mampu diam, dan mengalihkan emosinya pada semangkok bakso tak berdosa, bahkan kuah bakso itu sudah tak sedap dipandang, karna Malea menambahkan beberapa sendok sambal lagi dimangkoknya, masa bodoh rasanya jika, nanti dia diare.

Rasanya hari ini, banyak sekali yang membuat Malea kesal setengah mati. Puncak kejengkelan Malea hari ini, tersulut lagi, karna ulah Uthy teman satu kelasnya itu.

" MALEA !! Loe denger gak sih? Bagi lembaran penguji ke adik tingkat sekarang !!! " seru Uthy agak sewot, sampai menggebrak mejanya sendiri.

Jangankan Malea yang disebut namanya oleh Uthy sebagian teman yang ada dikelas juga sama kagetnya dan menoleh kearah sumber suara gaduh. Terlebih ketika Malea yang duduk tak jauh dari mereka seakan dengan sengaja melempar botol air minum, hampir beberapa centi lagi mengenai wajah Uthy, Uthy yang dilempari botol air minum, langsung melotot tidak terima. Ia bangkit dari duduknya, dan berjalan agresif kearah Malea, yang moodnya sedang tidak baik hari ini.

" ooohh, udah berani elo sama gue. Mau nilai kelompok elo E hah " Uthy menggebrak meja yang tersambung dengan kursi Malea, dan menatapnya jengah.

Sedangkan suasana kelas langsung hening, tidak berani bersuara, mereka tahu jika emosi Malea sedang hancurnya, sejak makan siang tadi, dan ditambah Uthy yang memang selalu seenaknya memerintah, hanya karna dia dipilih menjadi ketua kelompok tugas. Malea diam, mengatur emosinya, ia mengepalkan kedua tangannya, sampai memerah. Naula berdiri tak jauh dari Malea, hanya bisa diam. Tapi , seakan siap untuk menjadi tameng jika kondisi dan situasi semakin melenceng jauh.

" jawab, bisu lo ?" Uthy menarik kasar kerah seragam Malea

Malea melepaskan kuat tangan Uthy dari seragamnya, menatap tajam kearah Uthy, dan berhadapan langsung.

" kenapa ? Elo mau, nulis nilai gue E ? Silahkan gue gak takut, elo itu cuma bisa nyuruh. Elo sendiri gak pernah ngerjain itu tugas, emang kita bertiga babu elo. Gue ogah. " dorong Malea kuat kearah tubuh Uthy yang sekarang terdorong kebelakang.

" jangan mentang - mentang, anak dekan , elo bisa macem - macem disini. Disini tempatnya orang belajar, bukan pamer kekuasaan , kalo mau pamer sana dijalan, pamer sesuka elo gue gak peduli " marah Malea, menatap tajam kearah Uthy yang mulai ketakutan, maklum saja selama 3 tahun mengenal Malea, mereka tidak pernah melihat malea semarah ini . Dan segarang ini, auranya benar - benar berbeda.

" dari dulu - dulu, sebenarnya gue eneg ama tingkah elo yang kecentilan, dan so berkuasa. Gue ini orangnya ogah nyari masalah, tapi karna mood gue lagi ancur terus nambah elo lagi, gue kayak gini, jadi dengerin baik - baik nona Putry Aprilia aka Uthy yang cantiknya gak ada setengahnya dari jempol kaki gue " Malea terus mendorong tubuh Uthy sampai menabrak tembok

" gue sama yang lain tanpa elo, gak kayak anak kehilangan induk. Jadi yang siap - siap dapet nilai E dikelompok itu bukan gue, tapi elo . So persiapin diri kalo mau tau aja " Uthy menatap Malea tidak percaya, Malea mengancamnya.

" apa !!? Gak salah denger gue ? " jawabnya seakan mengejek.

" oh ya, Ranty elo belum kasih tau dia ?" tunjuk Malea pada Ranty yang baru masuk kelas membawa USB , Ranty menatap takut dan menggeleng pelan.

" sorry, kayaknya Ranty atau gue yang lupa. kalo elo kita coret dari kelompok, alasannya. perlu banget alasannya ?? Kan elo tau sendiri alasannya, jadi gak usah gue panjang bekoar, capek juga ngomongnya. Apalagi gue gak minat, ngebacot ama orang macam elu. " ucapan Malea membuat seisi ruangan melemparkan pandangan antara takjub dan tidak percaya , sama ajanya. Ya , pokoknya tatapan horor bercampur heran ke arah Malea.

Sedangkan Malea tampak tidak peduli dengan situasi kelas saat ini. " hm, baek - baek sama gue makanya "

Seketika tepuk tangan mengakhiri pertarungan sengit keduanya, ketika Uthy langsung berlari keluar kelas. Sedangkan Malea menggandeng tangan Ranty, dan duduk dikursi mereka.

" cupu , sana laporan sama emak elo hahahh " seru Naula , kemudian duduk didepan kursi Malea , melihat Malea meneguk habis satu botol air minum Holland yang ada didekat sana.

" gue kirain bakalan ada yang adu jotos, jambak - jambakkan. Ternyata flat aja "

" flat gundulmu " sebuah buku anatomi mendarat sempurna diwajah Naula yang sejak tadi mengoceh terus. " Malea Setan, "

" ya ampun Malea, habis air minum gue ?" sungut Holland, tidak percaya botol air minum 2 liter itu sudah terkuras habis, dari setengah yang ia minum

" sorry, Land. Kering tenggorokkan habis tausyah "

" tausyah pale lo " tonyor Holland tidak peduli, merampas kembali botol air minumnya

" jahattt --"


Instagram : d_c_dina0394

Satu Kisah, Banyak Cerita ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang