MALEA 21 - Dating

118 9 1
                                    

C a m p u s  S e r i e s  V o l  0 1

🦋

🦋

Tempat santai buat pacaran?  Kalian team yang mana pacaran di mall apa di taman, di Samarinda maupun di Tenggarong, kini tersedia banyak tempat - tempat Bagus baik itu indoor ataupun outdoor.

🦋

© Revisi Februari 2021

H a p p y  r e a d i n g

🦋🦋

Hari kesehatan Nasional di kota Samarinda, di rayakan dengan meriah di stadion Samarinda. Dari Bazar, pameran dan kegiatan olahraga serta amal dilakukan seakan menarik minat pengunjung. Salah satunya Marathon event  yang akan diikuti Martin, sedangkan Malea akan bertugas sebagai pemandu sorak.

Suara dari pembawa acara terdengar lagi, terlihat beberapa orang berlari mendekati garis finish, decak kagum penonton menambah keriuhan hari itu, begitu juga dengan Malea, ia menelisik dari semua peserta seakan mencari prianya, sampai suara narator membuatnya bersemangat luar biasa, dengan tubuh pendeknya itu ia menyoraki nama Martin, tidak peduli dengan pandangan orang lain terhadapnya.

" no dada 6606 sudah terlihat memasuki garis finish sejauh ini atas nama Martin Winata berada di nomor urut 11 " suara peringatan menggema lagi.

Martin sampai digaris finish dengan sorak sorai penonton dan tentu saja Malea, gadis itu bahkan sudah berlari dari tempatnya sejak tadi, mendekati Martin yang sedang istirahat. Ia mengambil sebotol air minum yang disediakan menyiram kepalanya yang panas. Malea menatap sebal ke arah semua para wanita gila itu menatap memuja kearah Martinnya.

" yah kakak kalah, " ujar Malea penuh drama

" tapi, gak apa - apa kakak udah menang dihati aku ." mendengar gombalan receh ala Malea , Martin hanya tertawa

" mau peluk ??" Martin merentangkan kedua tangannya, melihat itu Malea seketika menggeleng, sebuah penolakkan. Sedangkan Martin terus bergerak maju .
" kak stop.. !!" suruh Malea pada Martin,

" peluk, aku. Kamu mah gitu . Katanya sayang ? " suruh Martin, yang terus mendekati Malea,

Malea terus menggelengkan kepalanya dan berlari menjauhi Martin. Pria itu hanya tertawa saat melihat reaksi pacarnya.

🦋🦋

Di lain hari Malea dan Martin sedang pergi kencan. Sudah lama sekali keduanya tidak pergi bersama seperti sekarang,  terlebih malam minggu seperti sekarang ini. Pria itu tampil santai dengan kaos putih dengan celana panjang berbahan kain berwarna Navy, kacamata, dan sneakers putih.

Penampilan casual seperti ini saja sudah membuat Malea harus mewaspadai lirikkan maut setiap wanita manapun yang melihat Martin. kok possesif ? Sekedar makan , nonton ataupun mampir dibeberapa outlet yang sedang diskon. Tak jarang mereka mengambil selca candid dan nyeleneh.

Ingat kata Ranty, orang ganteng kok mau aja disuruh - suruh. Gak apa , pacar Malea ini juga.

Saat ini keduanya sedang melihat - lihat toko baju untuk hadiah ulang tahun Zacky dan mamanya yang jatuh pada tanggal yang sama. Malea tidak sengaja bertemu dengan pasangan yang katanya ' paling awet, dan romantis ' siapa lagi kalo bukan Ale dan Oliv.

" widih, ciee kencan malam minggu ??" seruan yang berakhir menjadi ledekkan itu pun hanya ditanggapi biasa oleh Ale,

" ya, emangnya elo yang kan kencannya malam jum'at ya kan Mal ??"

" ngepet dong !!"

" ya, kan kak Martin yang jaga lilin. " timpal Ale , Ale hanya tertawa, begitu juga dengan Martin.

" mana kesayangan Popeye ?" tanya Malea karna tidak melihat Oliv

" kesayangan Popeye ? Siapa ??"

" Oliv lah, sejak kapan Popeye ganti nama ceweknya jadi Malea !!" jawab Malea sedikit sengit , yang membuat Martin menjitak kepalanya pelan.

" gak sopan , ngomong gitu sama temennya " omel Martin pada Malea, jangan tanya bagaiamana reaksi Malea saat ini,  gadis itu langsung melemparkan tatapan tidak suka dan sedikit mencerocos tidak jelas .

Ale hanya terkekeh , " lagi ganti baju. " Malea hanya ber - oh saja tanpa ingin melanjutkan omelannya pada Ale ataupun Martin.

🦋🦋

Malea sedang berkunjung kerumah Martin. Dengan membawa beberapa buah dan kue resep terbaru dari toko Hana. Paper bag itu diletakkan Malea diatas Meja, sedangkan Wanda sedang asik memasak di dapur.

" yuhuuu.. Mama lagi ngapain ??" Wanda sedang sibuk masak didapur,

Wanda menoleh ketika Malea berada disampingnya.

" wih rendang " seru Martin yang berdiri disamping Wanda, dengan memajukan kepalanya seakan mencium bau makanan

Malea yang melihat itu , menarik kaos Martin menyuruhnya menjauh. " ih, kak jorok jangan kayak gitu ??"

" rendang itu lama ya mah masaknya ?"

" iya lama, bisa lebih dari 4 jam- an gitu. Malea suka rendang kan ?" tanya Wanda, sambil membolak - balikkan masakkan rendangnya,  sedangkan Malea hanya mengangguk antusias.

" tapi gak selama nungguin Malea ngomong iya, waktu aku nembak mah . " curhat Martin yang kini duduk dimeja makan

Malea seketika menatapnya horor. " emang berapa lama Malea ngeiyain ya mas ?" kali ini Wanda menimpali obrolan keduanya.

" sebulan mah, ampe nungguinnya bejamur. Mending kalo jamurnya bisa dijual, nah ini --" belum sempat Martin melanjutkan ucapannya , sebuah sendok sayur hampir mengenai wajah mulusnya, jika saja ia tak sigap menghindari nya.

Martin hanya mengelus dada, saat sendok sayur hampir saja mengenai wajahnya.

" ngomong sekali lagi, liat aja !!" tunjuk Malea seakan sedang memperingati ucapan pria itu.

Martin hanya mengangguk pasrah. Dan kemenangan kembali ketangan Malea.

Emang dimana - mana cewek selalu menang. The power of cewek .

Malea hanya tertawa penuh kemenangan, begitupun Wanda yang berada dibelakang Malea.

" sudah matang " Malea langsung mengambil nasi kedalam piringnya. Lalu menyodorkan piringnya kearah Wanda. Wanda menaruhkan rendang yang baru matang.

" makasih mah ." Wanda hanya mengangguk, setelahnya Malea dengan riang duduk disamping Martin yang menatapnya takjub .

Perut Martin seakan sudah terisi penuh hanya dengan melihat gadis disampingnya ini makan dengan lahap.

Satu Kisah, Banyak Cerita ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang