17

7.4K 754 33
                                    


Taehyung terdiam. Tanpa mengatakan apapun,  menatap sosok namja tampan yang perlahan berjalan ke arahnya.  

Tangan besar itu lantas terulur mengelus surai taehyung.  Membuat sang pemilik mendelik menatap sang pelaku.  

"kwennchana?" 

"a... app... appa" lirihnya

Bulir bening lantas melintas melalui pipi tirus nan pucat itu. Memeluk erat tubuh namja yang berada di hadapannya ini. 

Ya,  taehyung ingat,  ia tak akan pernah lupa dengan wajah serta tubuh namja di hadapannya ini. 

Sosok ayah yang selama ini taehyung kira sudah tiada.  Kini berdiri di hadapannya. Memberikan pelukan hangat yang selalu taehyung rindukan

"ottokhae? Bagaimana appa bisa--... Bu-bukannya.. " 

"darah?" renyit daehyun,  melirik dua kantung darah yang dipegang erat oleh jin 

"aah! Majja! Jimin!" 

Taehyung yang menyadari satu hal lantas berlari bersama jin,  jungkook juga daehyun.  Menuju lantai tiga dan benar saja jimin masih tergeletak di lemah di sebuah ruangan yang ada di sana. 

Ia memalingkan pandangannya saat jin. Membuka tutup kantung tersebut dan memberikan cairan berwarna merah pada jimin yang langsung bereaksi. 

"appa...  Bagaimana bisa kau ada di sini? Bukannya ka--"

"mati? Ini semua berkat kakekmu...  Meski kaulah satu - satunya orang yang bisa membuatku hampir terbunuh dengan menarik jantungku keluar" cecar daehyun tersenyum lirih dan meninju pelan pipi tirus putranya. 

Jadi, itu bukanlah mimpi biasa? Melainkan sebuah ingatan yang telah taehyung lupakan? 

"haraboji?"

"jimin-aah!!"

Suara melengking jungkook mengalihkan perhatian taehyung.  Ia menoleh dan mendapati namja manis itu merangkak mendekati jimin dengan mata berkaca. 

"akh...  Appo" lirih jimin perlahan beranjak bangun.  Menatap jungkook yang lantas ditarik oleh taehyung mendekat. 

"yaak! Aku ini tak sepertimu! Aku tak akan menggigitnya!" cecar jimin 

"hanya berjaga - jaga" ketusnya

Jungkook terkekeh pelan melihat perdebatan singkat antar dua namja tampan itu. 

Setidaknya jimin sudah terlihat seperti biasanya memperlakukan taehyung.  Membuat dirinya bernapas lega. 

"jimin-aah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jimin-aah...  Gummawo, jinjja gomapta" ujar jungkook tersenyum lembut menatap jimin. 

"eum...  Suatu kehormatan telah menyelamatkanmu tuan putri"

[END]BLOODY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang