[END]BLOODY LOVE

10

“wuaah.... udarannya segar sekali. Pagi yang luar biasa!”

Terlihat seorang namja yang berjalan ke luar rumahnya menuju taman kecil yang berada di sebelah rumah tersebut. Mengambil watercan dan menyiram bunga yang tengah mekar.

“hoseok... bisa kau bantu aku setelah kau menyiram bunga?”

“nee... imo!” sahut hoseok mendengar suara melengking dari dalam rumah.

Hoseok mendongak menatap langit biru yang begitu cerah. Namun matanya membelak kala melihat dua orang yang berdiri di sebuah apartement.

Salah satu dari mereka terjatuh dari lantai 3 apartment kala yang lainnya mendorong orang tersebut. Ya,  hoseok mengenali wajah namja yang di dorong hingga terjatuh itu

#DOOR!!

Lagi – lagi namja itu dibuat terkejut oleh suara tembakkan dan menatap sebuah pot bunga yang berada di sebelahnya telah hancur.

Ia menoleh dan mendapati sesosok namja yang berdiri di belakangnya dan mengarahkan senjata api padanya.

“haaah.... meleset ya..”

“mau apa kau?” renyit hoseok melangkah mundur dengan wajah menegang.

“aku harus membunuhmu... karna kau telah melihat semuanya..” ujar namja asing itu kembali menggrakkan senjatanya ke hadapan hoseok.

“jangan bergerak!!” sahut namjoon yang baru saja datang bersama dengan chanyeol dari arah depan rumah tersebut.

“awas!!”

DOOR!!

Namjoon lantas menarik chanyeol untuk berlindung di perpotongan dinding rumah kala sang penembak menyerang mereka.

Lain dengan hoseok yang melompat melewati pagar dan berlari dengan cepat diikuti oleh sang pelaku penembakkan.

“ada apa ini? Kenapa ada suara tembakkan.” Renyit seorang wanita paruh baya yang keluar dari rumah dan menatap bingung chanyeol dan namjoon yang masih bersembunyi.

“aku akan tinggal di sini. Mungkin mereka lebih dari satu.” Ujar namjoon menatap khawatir seorang wanita tua di susul oleh balita mungil yang berdiri di belakangnya.

“baiklah... aku pinjam mobilmu”

SQUAD D BASEMENT

Taehyung melangkah keluar dari kamar mandi. Berjalan kembali menuju kamarnya melirik kilas jungkook yang masih terlelap membuat dirinya tersenyum simpul kala melihat wajah cantik namja itu.

Ia beranjak membuka jendela kamarnya. Matanya membelak kala melihat sosok namja yang berlari melompati atap rumah. Ya, ia mengenali wajah namja itu. Tapi siapa yang tengah mengejarnya?